Sukses

Wasekjen Demokrat: Jokowi Ambigu dan PHP

Jokowi dinilai di satu sisi menerima hasil KPU untuk PDIP 18,95%, tapi satu lainnya menolak hasil Demokrat 10,19%.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Ramadhan Pohan menilai sikap calon presiden (capres) PDIP Joko Widodo atau Jokowi yang merasa heran dengan hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilu Legislatif 2014 yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Beliau (Jokowi) itu tidak konsisten, ambigu. Dia di satu sisi menerima hasil KPU untuk PDIP 18,95% dan satu sisi menolak hasil Demokrat 10,19%. Ini bentuk kepanikan karena tidak tercapai target 27% PDIP jika dirinya dicapreskan. Mestinya Jokowi harus banyak tanya kepada Heri Budianto (pengamat)," kata Ramadhan di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (11/5/2014).

Ramadhan menuturkan, seharusnya Jokowi lebih percaya real count penyelenggara pemilu dibandingkan dengan lembaga survei yang mengeluarkan quick count atau hitung cepat. Dia menambahkan, jika Jokowi tidak percaya dengan hasil KPU, sepatutnya langsung mendatangi lembaga tersebut untuk menanyakan langsung kenapa berbeda dengan quick count lembaga survei.

"Ini merasa tidak percaya malah ngomongnya ke media bukan ke KPU. Kan namanya quick count itu ada margin of error-nya, kalau KPU kan hasil hitung real. Harusnya tanyakan juga kepada timnya kenapa tidak bisa memenuhi target 27% perolehan suara PDIP, bukan menyalahkan pihak lain," tutur Ramadhan.

Lebih jauh Ramadhan menyindir Jokowi karena selalu membohongi masyarakat terkait pengumuman cawapresnya. Untuk membicarakan Indonesia akan dibawa ke mana saja, menurut Ramadhan Jokowi tidak pernah yakin itu pemikiran atas dirinya sendiri.

"Ya katanya mau 3 hari lagi ngumumin cawapresnya, tapi lewat 3 hari bahkan seminggu itu kan PHP (pemberi harapan palsu). Untuk membicarakan Indonesia akan dibawa ke mana saja kan harus nunggu dari siapa dulu dia mau bicara. Nah itu menandakan juga PHP buat masyarakat," tandas Ramadhan. (Yus)

Video Terkini