Liputan6.com, Jakarta - Nama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad terus disebut-sebut sebagai salah satu kandidat cawapres mendampingi Jokowi untuk bertarung pada Pilpres 9 Juli 2014. Isyaratnya meninggalkan jabatan Ketua KPK untuk maju sebagai pendamping Jokowi juga semakin terlihat.
Hal itu terungkap saat Abraham menyebut lembaga yang dipimpinnya saat ini tidak tergantung padanya. Bahkan, ia menyebut prestasi yang selama ini ditorehkan KPKÂ merupakan prestasi dari pimpinan lain dan penyidik KPK.
"Di KPK banyak orang hebatnya. Seperti Pak BW (Bambang Widjojanto), BM (Busyro Muqaddas), Zulkarnaen, Adnan Pandu, para penyidik semua hebat-hebat. Kalau saya ini orang biasa-biasa saja," ujar Abraham Samad dalam pesan singkatnya di Jakarta, Senin (12/5/2014).
Lantas apakah hal tersebut merupakan isyarat Abraham bakal menerima tawaran dari partai politik yang akan meminangnya sebagai cawapres? Apalagi, santer beredar kabar yang bersangkutan bertemu Jokowi dan elite parpol PDIP dan Nasdem di kampung halamannya, Makassar beberapa hari lalu.
"Saya kemarin-kemarin tidak ke Makassar, dari kemarin nggak ke mana-mana hanya di Jakarta," ujar Abraham.
Sejauh ini, Jokowi yang mewakili koalisi PDIP, Nasdem, dan PKB memegang 34,71% suara gabungan sebagai syarat untuk memenuhi presidential threshold atau ambang pencalonan presiden sebesar 25% suara sah nasional di pemilu legislatif atau 20% kursi DPR.
Prabowo yang merepresentasikan Gerindra, PAN, dan PKS, dan PPP mengantongi modal 32,72%. Golkar sebagai runner-up Pileg 2014 dan mengusung Ical hingga kini belum memiliki teman koalisi, meski sejumlah upaya penjajakan telah dilakukan oleh partai lain. Kabar berembus Golkar dan Demokrat akan bersatu. (Mut)
Abraham Samad Isyaratkan Tinggalkan KPK untuk Jadi Cawapres?
Abraham Samad dikabarkan bertemu Jokowi di Makassar untuk membicarakan soal cawapres.
Advertisement