Liputan6.com, Jakarta - Survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas bakal calon presiden dari PDIP Jokowi cendrung turun. Sementara, elektabilitas bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto mengalami peningkatan.
Meski begitu, elektabilitas Jokowi tetap masih unggul dari Prabowo. Dalam survei top of mind Indikator, elektabilitas Jokowi sebesar 31,8%. Prabowo menyusul di bawahnya dengan 19,8%.
Elektabilitas Jokowi itu turun berdasarkan survei Indikator Maret 2014, yakni sebesar 32,5%. Sementara elektabilitas Prabowo melejit dari angka semula 11,4%.
"Dalam pertanyaan semi terbuka, eletabilitas Jokowi mulai naik kembali, setelah turun cukup tajam menjelang Pileg 9 April. Sementara elektabilitas Prabowo dalam 2 bulan ini terus menguat," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi saat menyampaikan hasil surveinya di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2014).
Sementara bakal capres dari Partai Golkar Aburizal Bakrie jauh tertinggal di bawah Jokowi dan Prabowo. "Melihat kondisi ini, hanya Jokowi dan Prabowo yang akan bersaing ketat di pemilihan nanti," ungkapnya.
Dalam survei simulasi 3 calon tersebut, Jokowi masih memimpin dengan perolehan angka 45,5%, Prabowo 30,1% dan ARB 11,6%.
"Padahal di bulan Maret, elektabilitas Jokowi dalam simulasi 3 nama bisa menang satu putaran karena sampai 55,7%," tambah Burhan.
Sementara elektabilitas Prabowo di bulan Maret, baru mencapai angka 20,0%. "Kalau melihat data ini Jokowi belum aman. Tapi peluang Prabowo juga belum tentu langsung (1 putaran) karena selisihnya masih cukup jauh," jelas Burhan.
Survei tersebut dilakukan pada 20-26 April lalu terhadap 1.220 sampel dengan margin error plus minus 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%.
Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Menguat, Jokowi Turun
Meski begitu, elektabilitas Jokowi tetap masih unggul dari Prabowo.
Advertisement