Sukses

SBY Ungkap Sebab Konvensi Tak Mampu Dongkrak Suara Demokrat

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui elektabilitas 11 peserta konvensi itu memang relatif kecil.

Liputan6.com, Jakarta - Meski telah menggelar konvensi, elektabilitas Partai Demokrat masih belum menunjukkan kenaikan signifikan. Hal itu dibuktikan dengan perolehan suaranya yang mencapai 10,19 persen pada Pileg 2014.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui elektabilitas 11 peserta konvensi itu memang relatif kecil. Hal ini lantaran sistem konvensi dinilai masih asing di tengah masyarakat.

"Barangkali di negeri ini belum semuanya akrab dengan model atau sistem atau pilihan (konvensi) ini," kata SBY di Gedung DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (16/5/2014).

Padahal, lanjut SBY, para peserta konvensi itu memiliki visi dan misi yang kuat. Selain itu, mereka juga memiliki kapabilitas dan integritas yang baik untuk menjadi pemimpin  bangsa.

"Selama 8 bulan kalau rakyat sungguh mendengar apa yang disampaikan oleh 11 peserta konvensi itu dan yang disampaikan itu juga dikabarkan media massa, kita semuanya akan gamblang," jelas SBY.

SBY menyatakan konvensi yang diselenggarakan Partai Demokrat itu adalah cara terbaik untuk mempersiapkan capres-capres yang siap berkompetisi dengan calon dari partai lain.  

"Saya menilai 11 peserta punya kompetensi dan siap untuk berkompetisi dalam pilpres. Mereka semua dinilai memiliki kesiapan dan kemampuan untuk memimpin bangsa," tukas SBY.

Konvensi digelar untuk menaikkan elektabilitas Partai Demokrat menyusul merosotnya suara partai besutan SBY itu dalam sejumlah survei nasional yang digelar sebelum pileg. Anjloknya elektabilitas itu dinilai akibat sejumlah kader Demokrat yang terjerat korupsi.

Konvensi diikuti oleh 11 tokoh nasional. Mereka adalah Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ali Masykur Musa, Rektor Universitas Paramadina Anies Rasyid Baswedan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal, Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Jenderal (Purn) TNI Endriartono Sutarto.

Selain itu, mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPR) Marzuki Alie, Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) TNI Pramono Edhie Wibowo, dan Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang. (Mut)