Sukses

Alasan Demokrat Ingin Bentuk Poros Baru dengan Golkar

Sejauh ini, sudah ada 2 poros yang dipastikan akan bertarung pada Pilpres 2014. Yakni poros PDIP dan poros Gerindra.

Liputan6.com, Jakarta - Poros koalisi baru dikabarkan tengah diupayakan oleh Partai Demokrat dan Golkar. Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik membenarkan hal tersebut.

Menurut dia, alasan Demokrat ingin membentuk poros baru dengan Golkar lantaran perolehan suara kedua partai yang lumayan besar. Golkar meraih suara tertinggi kedua, yakni sebesar 14,75% dan Demokrat suara tertinggi keempat, yaitu 10,19%.

Dengan menggabungkan suara tersebut, yakni menjadi 24,94%, Demokrat dan Golkar bisa mengusung capres sendiri, berdasarkan persyaratan pengusungan capres atau presidential threshold yaitu 25% suara sah nasional atau 20% kursi DPR.

"Golkar meraih 91 kursi DPR, dan Demokrat 61 kursi (Jumlah kursi kedua partai: 152 atau sekitar 27% kursi DPR). Itu yang mendorong kami koalisi," ujar Jero Wacik di rumah dinas Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan, Kompleks Menteri kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (17/5/2014).

Dia menjelaskan, berdasarkan hasil survei, adanya keinginan masyarakat agar ada 3 pasang capres yang bertarung pada Pilpres 2014 juga menjadi alasan lain bagi Demokrat untuk membentuk poros baru dengan Golkar.

"Jadi sebenarnya pertemuan Pak ARB dan Pak SBY semakin serius karena rakyat ingin ada 3 pasang. Jadi aspirasi ingin 3 pasang. Ini pertimbangan kuat kami. Ini 44% (rakyat) masih ragu," kata Jero Wacik.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu juga menegaskan, meski sudah berkomunikasi intensif, Demokrat dan Golkar belum sepakat berkoalisi.

Kepastian untuk membentuk poros baru diputuskan berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) masing-masing partai. Baik Demokrat dan Golkar akan menggelar rapimnas pada Minggu 18 Mei besok.

"Jadi belum sepakat, karena masih menunggu. Di sini rapimnas, di sana rapimnas," tandas Jero Wacik.

Sejauh ini, sudah ada 2 poros yang dipastikan akan bertarung pada Pilpres 2014. Yakni poros PDIP, PKB, Nasdem, Hanura yang mengusung capres Joko Widodo dan poros Gerindra, PAN, PPP, PKS yang mencalonkan Prabowo Subianto. (Sss)