Liputan6.com, Jakarta - Kader Partai Golkar Luhut Pandjaitan menyatakan sikapnya yang mendukung capres Jokowi-JK tak menjadi masalah bagi partai berlambang beringin itu. Sikapnya itu telah ia sampaikan kepada Ketum Aburizal Bakrie.
"Aburizal Bakrie dapat memaklumi sikap saya itu. Saya kira tidak ada pecat-pecat karena perbedaan itu boleh," kata Luhut di Wisma Bakrie, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2014).
Dukungan Luhut ke kubu Jokowi dinilai telah membuat Golkar berada pada 2 pijakan koalisi. Karena sisi lain, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie telah menambatkan pilihannya kepada kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Meski begitu, Luhut menilainya itu sebagai sebagai hal biasa dalam dunia politik. Sebab dukungannya kepada Jokowi adalah sebuah hak konstitusi pribadi. Yang terpenting ialah pertemanan dalam Golkar tetap terjaga.
"Itu hak konstitusi masing-masing. Itu hal-hal biasa dalam politik. Yang terpenting spirit perkawanannya tidak pecah," jelas Luhut.
Golkar memilih Poros Gerindra yang mengusung Prabowo-Hatta ketimbang Poros PDIP yang menjagokan Jokowi-JK. Duet Prabowo-Hatta diusung koalisi 6 parpol, yakni Gerindra, PPP, PAN, PKS, Golkar, dan PBB. Total kekuatan perolehan suara 48,93%.
Sedangkan duet Jokowi-JK dijagokan koalisi 4 parpol. Mereka adalah PDIP, Partai NasDem, PKB, dan Partai Hanura. Total kekuatan perolehan suara 39,97%. (Sss)