Sukses

Tantowi Golkar: Kita Berada pada Posisi Dilematis

Dengan adanya perpecahan suara tersebut, Tantowi mengaku itu bukanlah hal baru terjadi internal partainya.

Liputan6.com, Jakarta - PDIP tengah menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) jelang Pilpres 9 Juli 2014. Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya diam-diam hadir di Hotel JS Luwansa tempat rakornas PDIP berlangsung.

Meski tidak masuk dalam acara rakornas tersebut, kedatangan Wakil Sekjen Partai Golkar itu di tempat rakornas berlangsung menimbulkan pertanyaan. Sebab Partai Golkar telah menjalin koalisi dengan poros Partai Gerindra.

Ketika ditanya perihal kedatangannya ke Hotel JS Luwansa, Tantowi mengaku ingin bertemu Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Taufan E.N Rotorasiko.

"Saya mau ketemu Pak Taufan ketua KNPI. Sebenarnya dia orang Golkar. Oh ada Rakornas PDIP? Lho saya nggak ngerti," ucap Tantowi di Hotel JS Luwansa, Selasa (20/5/2014) malam.

Mengenai adanya perpecahan suara di partainya jelang pilpres, Tantowi pun angkat bicara. Dia mengatakan kader-kader partainya memiliki sikap masing-masing. Dengan adanya perpecahan suara tersebut, Tantowi mengaku itu bukanlah hal baru terjadi internal partainya.

"Jadi ketika terjadi ketidaksepahaman atas keputusan yang sudah diambil secara terbuka melalui forum resmi namanya Rapimnas, di Golkar itu bukan hal baru," jelas Tantowi.

Tantowi menuturkan ketidaksepahaman itu pernah terjadi pada internal Partai Golkar ketika Pilpres sebelumnya, yait pada 2004. "Di dalam kemenangan SBY-JK itu juga ada suara Golkar disitu. Jadi ketika itu di 2009 JK maju, banyak sekali suara Golkar dikantong SBY-Budiono," tambah Tantowi.

Tantowi pun mengaku kini partainya berada dalam posisi dilematis. Sebab sejumlah kader Partai Golkar tidak sepaham dalam mendukung capres dan cawapres pada Pilpres 9 Juli mendatang.

"Kita berada di posisi dilematis. Karena kita harus taat dengan partai tetapi sisi lain kita harus mengapresiasi keinginan para kader," tutur Tantowi.