Sukses

Jokowi: Urus <i>Black Campaign </i> Ngabisin Energi

Menurutnya, masih banyak hal-hal lain yang harus diurus jelang pilpres ketimbang membicarakan kampanye hitam.

Liputan6.com, Jakarta - Pertarungan antarkubu capres-cawapres mulai terasa jelang Pilpres 9 Juli 2014. Masing-masing kubu baik Jokowi maupun Prabowo saling melontarkan black campaign atau kampanye hitam.

Capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo mengaku enggan mengurusi masalah tersebut. Menurutnya, masih banyak hal-hal lain yang harus diurus jelang pilpres ketimbang membicarakan kampanye hitam.

"Kalau ada black campaign, kalau kita urus ngabisin energi," kata pria yang akrab disapa Jokowi ini usai menghadiri Rakornas PDIP di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2014).

Jokowi menambahkan, saat ini yang terpenting adalah bekerja untuk mendulang perolehan suara pada Pilpres 9 Juli mendatang.

"Kalau kita kerja aja ke bawah. Kerja aja untuk masyarakat," tukas Jokowi.

Black campaign terhadap Jokowi belakangan muncul di sosial media. Dalam foto pernikahan Jokowi yang diunggah itu disebutkan mantan walikota Solo sebagai putra seorang pengusaha bernama Oey Hong Liong.

Menjawab kampanye hitam tersebut, PDIP merilis pembelaan untuk Jokowi. Dalam akun Facebook-nya, partai berlambang banteng itu mengunggah gambar fotokopi akta nikah Jokowi dan istrinya, Iriana.

Akta nikah itu menyebut, Jokowi lahir dari ayah bernama Wijiatno Notomiharjo. Namun tak ada embel-embel nama Herbertus atau Oey Hong Liong yang tercantum dalam deretan namanya, pun dengan nama sang ayah. Di sana juga disebutkan jika pria yang saat itu tercatat sebagai karyawan hutan PT KA tersebut beragama Islam.