Liputan6.com, Jakarta - Satu lagi petinggi Partai Hanura mengundurkan diri. Setelah Ketua Dewan Pertimbangan sekaligus Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo (HT) mundur, kini giliran Ketua DPP Partai Hanura Fuad Bawazier yang menyusul langkah serupa.
Fuad pun membenarkan bahwa dirinya telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPP dan kader Partai Hanura.
"Betul. Alasannya makin tidak aspiratif. Banyak hal. Ini sebetulnya orang Hanura kebanyakan mau dukung Prabowo, tapi tidak ada yang berani ngomong. Kalau saya orangnya terbuka," kata Fuad di Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Pengunduran dirinya tersebut, lanjut Fuad, juga telah disampaikan kepada Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
"Saya sudah coba bicara dengan Pak Wiranto," tambah Fuad.
Baca Juga
Sebelumnya, Fuad Bawazier tak sengaja terlihat hadir dalam rombongan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, ketika salat berjamaah di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat pada Selasa 20 Mei.
Advertisement
Ketika ditanya, Fuad dengan tegas mengatakan, dukungan Hanura yang dikomando Wiranto kepada capres Joko Widodo tak dikuti para kadernya. Sebab, kader Hanura lebih mendukung pasangan Prabowo-Hatta.
Sementara itu, mundurnya Ketua Dewan Pertimbangan Hary Tanoesoedibjo dari Partai Hanura mendapat tanggapan dari banyak pihak, lantaran bos Media Nusantara Citra (MNC) itu dinilai telah berjasa besar dalam perolehan suara Hanura pada Pemilu Legislatif 2014. Sebab tanpa adanya dukungan Hary Tanoe, Hanura diragukan dapat lolos ambang batas Parlemen.
"Saya tak dapat membayangkan gimana Hanura tanpa Hary Tanoe. Apa mungkin masih lolos PT (parliamentary threshold)? Atau senasib dengan PBB?" ujar pengamat politik Indrawan di Jakarta. (Ans)