Sukses

Menanti Bawaslu Tindak Tegas Penyelenggara Pemilu Curang

Bawaslu dan KPU dinilai tidak transparan menangani penyelenggara Pemilu Legislatif 9 April lalu.

Liputan6.com, Bandung - Kelompok Kerja Nasional Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu (Pokjanas GSRPP) menganggap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak transparan menangani penyelenggaraan Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April lalu.

Anggota Pokjanas GSRPP Toto Sugiarto mengatakan telah melaporkan seluruh indikasi kecurangan kepada pihak Bawaslu dan KPU. Namun, ia menyesalkan tindak lanjut dari lembaga pengawas pemilu tidak ada.

"KPPS yang bermasalah atau yang kemarin jualan, apakah sudah ditindak? Kita tidak mendengar hasilnya baik dari KPPS dan pengawas. Saya yakin pengawas yang bertugas di lapangan itu juga masuk angin," kata Toto di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (22/5/2014).

Toto melanjutkan, sekarang harus ditunggu apa ketegasan yang ditunjukkan Bawaslu dan KPU. Karena menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli nanti, penyelenggara pemilu yang bermasalah hingga saat ini belum ada kepastian.

"Sejauh mana penyelenggara yang masuk angin melakukan kecurangan, yang jualan itu tidak kelihatan lagi," tandas Toto.

Sementara itu, kejaksaan sedang meneliti puluhan kasus pelanggaran Pemilu Legislatif 2014, limpahan penyidik Polri dari belasan provinsi di Indonesia. Kasus itu berdasarkan laporan Bawaslu dan Panwaslu di daerah.

"Terakhir itu kalau nggak salah 62 (kasus). Itu sudah di beberapa 16 provinsi," kata Jaksa Agung Basrief Arief di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, 9 Mei lalu. (Sss)