Sukses

Mantan KSAD Ryamizard Jadi Penasihat Tim Sukses Jokowi-JK

Nama Ryamizard sebelumnya santer dikabarkan bakal menjadi cawapres Jokowi, selain nama Abraham Samad dan Puan Maharani.

Liputan6.com, Jakarta - Jusuf Kalla (JK) menemui mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Purnawirawan Ryamizard Ryacudu. Cawapres pendamping capres Jokowi itu mengungkap Ryamizard bakal menjadi penasihat tim sukses pemenangannya pada Pilpres 2014.

"Tentu beliau akan mensukseskan. Kita akan jadikan beliau sebagai penasihat tim pemenangan," ujar JK di kediaman Ryamizard, Jalan Flamboyan Nomor 17, Kompleks Perumahan TNI AD (KPAD) Cijantung II, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (23/5/2014).

Ditanya mengenai hal tersebut, Ryamizard sendiri mengaku hanya membantu. Ia mengaku tak mengejar jabatan dalam timses Jokowi-JK.

"Saya kan bukan orang partai, nanti orang partai marah. Saya tidak mau ada yang marah-marah. Saya hanya membantulah. Bantu bukan bantu harus ada jabatan. Saya dari dulu tidak menghitung-hitung jabatan," ujarnya.

Dalam pertemuan tertutup yang berlangsung beberapa menit itu, Ryamizard menitip pesan kepada JK seandainya bersama Jokowi terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden kelak.

"Saya merasa terhomat. Di sini kita beberapa kali berdoa agar Tuhan itu bersama dengan kita. Kita bicara dengan JK, memikirkan bangsa ke depan," kata Ryamizard.

Dia menitipkan kepada JK agar bisa menyatukan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang utuh. Jangan sampai terpecah-belah. "Saya tidak sependapat jika bangsa terpecah-pecah. Itu saya sampaikan kepada beliau. Semoga dilaksanakan dengan baik," ucapnya.

JK pun menyambut baik saran dan pesan itu. Menurut JK, pihaknya tengah memikirkan bersama-sama dalam membangun bangsa. "Terima kasih dengan Pak Ryamizard yang menerima saya hadir di sini. Doa restu serta meminta saran-saran ke depan. Pak Ryamizard dengan sepenuh hati mendoakan bagaimana membangun bangsa ke depan," ucap Ketua Umum PMI ini.

Nama Ryamizard sebelumnya sempat juga dikabarkan bakal menjadi cawapres Jokowi, selain nama Abraham Samad dan Puan Maharani.

Jokowi-JK didukung koalisi gabungan 5 partai, yakni PDIP, PKB, Partai Nasdem, Hanura, dan PKPI. Dengan demikian, pasangan tersebut maju di Pilpres 2014 dengan mengantongi modal suara Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 sebesar 40,88%. (Yus)