Liputan6.com, Jakarta - Masa kampanye Pilpres 2014 baru dimulai pada 4 Juni mendatang. Namun, kampanye hitam sudah mulai berseliweran menyerang para kandidat.
Salah satunya terkait isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) yang menyerang calon presiden Jokowi.
"Banyak orang yang meragukan ke-Islaman Jokowi. Jangan menilai keimanan seseorang. Hanya Tuhan yang bisa. Jangan bawa-bawa SARA," kata cawapres pendamping Jokowi, Jusuf Kalla (JK) dalam orasi 'Rapat Koordinasi Gabungan Pemenangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-JK wilayah Jabar, di Bandung, Rabu (28/5/2014).
JK pun menilai sikap legowo lebih penting dan tidak usah membalas isu SARA tersebut. Dirinya menegaskan, kampanye secara fair lebih baik karena lebih menjungjung nilai demokrasi.
Dalam orasinya tersebut, JK meminta para pendukungnya untuk bekerja bersama-sama mencurahkan waktu tenaga dalam 40 hari untuk bekerja demi rakyat.
"Saya dan Pak Jokowi Insya Allah akan melayani memimpin untuk saudara sekalian. Lihat Jokowi di Solo. Lihat pada Pilkada di putaran 2. Apa artinya, dia meraih 90% lebih. Artinya dia punya amanah. Kalau tidak jujur tidak akan meraih 90%. Hanya orang amanah seperti itu dipilih," pungkas JK.
Ke-Islam-an Jokowi Diragukan, JK: Hanya Tuhan yang Bisa Nilai
Masa kampanye Pilpres 2014 baru dimulai pada 4 Juni mendatang. Namun, kampanye hitam sudah mulai berseliweran menyerang para kandidat.
Advertisement