Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PKB Marwan Djafar mengaku bahwa tidak ada perpecahan di kalangan Nahdiyin dalam aksi dukung mendukung capres. Namun dia tidak menampik bila beberapa tokoh NU merapat ke barisan pasangan capres dan cawapres Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta.
"Ya kalo ada satu atau dua orang di sana sini saya kira wajar terutama karena kita punya kedekatan antara PKB dan NU," kata Marwan Djafar di sela acara Deklarasi dan Pengukuhan Tim Pemenangan Jaringan Pelajar Nahdliyin (JPN) di Kawasan Kramat, Jakarta, Rabu (27/8/2014) malam.
Marwan yang juga tim sukses pasangan capres Jokowi-JK itu menjelaskan bahwa secara kultural PKB dan NU punya kedekatan, karena itu kedua organisasi itu terus menerus melakukan konsolidasi.
"Apalagi secara historis PKB memang dilahirkan oleh NU dan itu menjadi bagian dari upaya untuk mensolidasikan kita terus menerus," ungkap dia.
Sebelumnya beberapa tokoh NU telah menyatakan dukunganya untuk capres dan cawapres Prabowo-Hatta. Di antaranya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang saat ini menjadi Ketua Timses barisan pasangan Prabowo-Hatta dan Ketua PBNU Said Aqil Siradj.
Sementara tokoh NU lainnya, Khofifah Indar Parawansa dan mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi menjatuhkan pilihannya ke pasangan Jokowi-JK.
Jokowi-JK didukung koalisi PDIP, Partai Nasdem, PKB, Partai Hanura, dan PKPI. Rival mereka, Prabowo-Hatta maju sebagai pasangan capres-cawapres di bawah payung koalisi Partai Gerindra, PAN, PPP, PKS, Golkar, dan PBB. (Riz)