Liputan6.com, Yogyakarta - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, menolak kehadiran Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon ke kampus mereka. Fadli didaulat menjadi pembicara dalam diskusi publik 'Layakkah Mereka Memimpin Negeri Ini'.
Para mahasiswa berorasi dan berusaha masuk ke tempat acara di Convention Hall UIN, Kamis (29/05/2014), namun dihalangi panitia. Mereka pun bersitegang dengan pihak panitia.
Demonstran menilai diskusi publik tersebut disusupi kampanye politik. Mereka menganggap capres Prabowo Subianto telah melanggar HAM berat dan dilarang masuk kampus. Massa aksi pun berusaha membakar spanduk dan papan yang digunakan.
Koordinator aksi, Syauki dalam orasinya menolak antek Prabowo masuk kampus mereka. Sebagai mahasiswa dari kampus rakyat, mereka menolak diskusi publik yang digelar Senat Mahasiswa UIN Yogyakarta itu.
"Kami menolak antek-antek Prabowo masuk kampus kami. Dia pelanggar HAM berat, sewaktu menjabat jadi Jendral telah melakukan penculikan kepada mahasiswa dan tidak lagi ditemukan. Seharusnya sebagai kampus putih tidak memperbolehkan antek Prabowo masuk kampus," kata Syauki di depan pintu masuk Convention Hall UIN.
Dalam aksinya mereka membawa spanduk bertuliskan 'Menolak kehadiran antek-antek Prabowo' dan membawa papan bertuliskan 'Politikus keluar'.
Ketua Senat Mahasiswa UIN Romel Mashuri menjelaskan, kegiatan diskusi publik yang digelar pihaknya merupakan bentuk pendidikan politik yang digelar di kampus UIN. Ia menyebut aksi penolakan terhadap Fadli Zon telah ditunggangi kepentingan tertentu.
"Sebulan lalu kita undang Jokowi dalam diskusi, bulan ini Prabowo dan bulan depan kita undang mereka semua. Jadi mana kepentingan politiknya? Kita perlakukan sama masing-masing capres yang ada untuk mengetahui visi dan misinya," terang Romel.
Dianggap Antek Prabowo, Fadli Zon Didemo Mahasiswa UIN Yogyakarta
Dalam aksinya mereka membawa spanduk bertuliskan 'Menolak kehadiran antek-antek Prabowo' dan membawa papan bertuliskan 'Politikus keluar'.
Advertisement