Liputan6.com, Jakarta - Maraknya kampanye hitam dalam Pilpres 2014 kali ini disesalkan banyak pihak. Salah satu bentuk kampanye hitam yang terjadi adalah tersebarnya tabloid bernama "Obor Rakyat" di sejumlah masjid di Jawa Timur dan Jawa Barat.
Tabloid tersebut bergambar capres PDIP Jokowi sedang mencium tangan Ketua Umum PDIP Megawati dengan judul besar "Capres Boneka". Mengenai tabloid "Obor Rakyat" dan banyaknya kampanye hitam, juru bicara pasangan capres-cawapres Jokowi-JK, Anies Baswedan angkat suara.
Rektor Universitas Paramadina itu menekankan bahwa sudah bukan saatnya lagi melakukan kampanye hitam. Sebab itu hanya menjatuhkan diri sendiri dan orang lain.
"Saat ini kita harus melihat konteks bahwa saat ini ada 2 pasangan capres cawapres. Kampanye hitam akan hanya akan merugikan semuanya, karena akan membuat masyarakat saling melihat di antara keduanya. Jika yang diserang pasangan A maka pasangan B yang dilihat, begitu pula sebaiknya. Sehingga tak ada untungnya," ujar Anies dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (31/5/2014).
"Tugas pemimpin mengirimkan pesan positif, bukan negatif. Mari kita bawa budaya politik baru yang lebih positif. Masyarakat menginginkan pemimpin yang positif bukan yang menakutkan," imbuh dia.
Penggagas Gerakan Indonesia Mengajar itu juga mengungkapkan bahwa pasangan Jokowi-JK tidak akan melakukan pembalasan kampanye negatif bila diserang oleh suatu pihak, melainkan tetap melancarkan kampanye positif.
"Kami konsentrasi pada pesan positif. Mengembalikan bukan dengan statement tapi dengan tindakan. Sehingga dengan sendirinya kampanye hitam itu terbantahkan. Jadi kami tidak akan ikut-ikutan kampanye negatif," tandas Anies.
Tim Jokowi-JK Sesalkan Beredarnya Tabloid `Capres Boneka`
Beredar tabloid bernama "Obor Rakyat" di sejumlah masjid di Jawa Timur dan Jawa Barat yang menyinggung Jokowi.
Advertisement