Sukses

Ruhut Demokrat: Ajak Pilih Nomor 2, Jokowi Demam Panggung

Dalam rapat pleno di Gedung KPU Minggu siang 1 Juni 2014 kemarin, Jokowi menyampaikan ajakan untuk memilih nomor 2.

Liputan6.com, Jakarta - Kandidat calon presiden Joko Widodo dinilai melakukan curi start kampanye saat melakukan pidato usai mendapatkan nomor urut dari KPU Minggu siang 1 Juni 2014 kemarin. Aksi Jokowi ini pun turut mendapatkan kritikan dari juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul.

Ruhut menilai, Jokowi mengalami demam panggung saat itu lantaran tak mendapatkan nomor urut 1 sebagai kandidat capres pada Pilpres 2014. Namun menurutnya, hal ini tak perlu dibesar-besarkan.

"Itu bagian daripada demam panggung. Mungkin Jokowi-JK sudah berpikir dapat nomor urut 1," kata Ruhut di gedung DPR, Jakarta, Senin (2/6/2014).

"Tapi sudahlah itu persoalan kecil, itu kita maafkan saja Pak Jokowi," pungkas Ruhut.

Keseleo Lidah?

Sementara itu, Direktur Eksekutif IndoStrategi Andar Nubowo menyatakan, aksi Jokowi bisa dikategorikan sebagai pencurian start kampanye. Yang salah dalam kasus ini, menurutnya, adalah komunikasi politik di tempat yang tak seharusnya.

"Ya, secara peraturan, bisa dianggap curi start kampanye. Tapi, mungkin tidak ada niatan kampanye. Hanya soal komunikasi politik saja yang kurang pada tempat dan waktunya. Bisa juga karena slip of tongue, keseleo lidah," kata Andar kepada Liputan6.com melalui pesan elektroniknya.

Dalam rapat pleno di Gedung KPU Minggu siang 1 Juni 2014 kemarin, Jokowi menyampaikan ajakan untuk memilih nomor 2, yakni nomor urut yang ditetapkan oleh KPU atas pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

"Pilihlah nomor 2," ujar Jokowi saat menyampaikan sambutannya seusai pengundian nomor urut, Minggu 1 Juni 2014 kemarin. (Mut)

Video Terkini