Sukses

Bertemu Akademisi, Jokowi Janjikan Kementerian Pendidikan Tinggi

Menurut Jokowi, saat ini anggaran untuk riset di Indonesia sangat kecil dan tidak dikelola dengan baik.

Liputan6.com, Yogyakarta Capres Joko Widodo terus bergerilya mencari dukungan di Kota Pelajar Yogyakarta. Setelah sowan dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X, ia bertemu dengan puluhan akademisi dari berbagai perguruan tinggi.

Tanpa malu-malu, pria yang akrab disapa Jokowi ini meminta dukungan dari para akademisi Yogyakarta yang dipimpin Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Pratikno. Ia meminta kalangan terpelajar itu untuk memilih dirinya.

"Sekarang (Pilpres) hanya 2 pasangan calon, sebuah pilihan jelas. Saya tidak akan meminta Anda memilih, karena pilihannya harus ke sini (Jokowi -Jusuf Kalla)," kata Jokowi yang juga alumni Fakultas Kehutanan UGM itu, Yogyakarta, Minggu (2/6/2014) malam.

Gubernur DKI Jakarta non aktif ini bahkan meminta akademisi Yogyakarta, menggerakkan dan memobilisasi dukungan untuknya. Karena tidak dipungkiri, akademisi mempunyai kemampuan melakukan itu.

Sebagai imbalnya, pasangan nomor urut dua ini menjanjikan pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan sebagai prioritas pemerintahannya nanti. Salah satunya melalui pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset.

"Basic riset dan apply riset di perguruan tinggi bisa melalui sana (Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset). Biar diurus dalam satu wadah dan lebih mudah dan cepat, seperti di negara-negara maju," ujar Jokowi.

Jokowi juga mengkritik pemerintah, soal kecilnya anggaran untuk riset di Indonesia dan tidak dikelola dengan baik. Ia menjanjikan, melalui kementerian baru itu akan menambah anggaran riset di setiap perguruan tinggi.

"Kalau anggaran kecil, hasilnya mau apa yang bisa didapat? Saya yakin kita punya uang untuk itu. Tapi ditempatkan di pos yang salah, saya yakin," tandas politisi PDIP itu.

Terkesima dengan pidato politik Jokowi, Pratikno pun mengajak koleganya untuk mengawal kemenangan bagi alumni UGM tersebut. Guru besar ilmu politik itu bahkan disebut sebagai kandidat menteri pendidikan, selain Anies Baswedan.

"Silakan bapak-bapak sudah mendengarkan pemikiran Pak Jokowi. Sekarang saatnya bagi kita bagaimana mengantarkan beliau ini ke sana (kursi RI-1)," tutup mantan Dekan Fisip UGM itu.

Pada Pilpres 2014, pasangan nomor urut 2 Jokowi-JK disokong 5 partai, yakni PDIP, Partai Nadsem, PKB, Partai Hanura dan PKPI. Sementara pasangan nomor urut 1 pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa disokong 6 partai, yakni Partai Gerindra, PPP, PKS, PBB, PAN dan Partai Golkar.

Video Terkini