Liputan6.com, Jakarta - Oleh: Ahmad Romadhoni, Taufiqurrohman, Raden Trimutia Hatta, Hanz Jimenez Salim, Andi Muttya Keteng, Silvanus Alvin, Widji Ananta, Nadya Isnaeni, Moch Harun Syah, Ilyas Istianur Praditya, Agustina Melani, Iskandar, Jonathan Pandapotan Purba
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) yang akan berlaga dalam Pemilu Presiden 9 Juli mendatang. Yakni pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di nomor urut 1, dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2.
Sementara untuk kampanye secara resmi, KPU telah mengumumkan, dimulai pada 4 Juni 2014. Atau pada hari Rabu ini. Kedua pasangan capres-cawapres pun diharapkan dapat mematuhi semua peraturan kampanye yang ditetapkan KPU.
Advertisement
Sebelum memulai kampanyenya, kedua pasangan capres-cawapres mengikuti deklarasi pilpres berintegritas dan damai yang diselenggarakan di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan pada Selasa 3 Juni malam.
Pertarungan antar kedua capres itu pun resmi dimulai hari ini. Sengitkah pertarungan keduanya? Lihat saja nanti.
Sebelum memilih pasangan capres-cawapres ideal, rakyat harus tahu bagaimana visi dan misi para calon pemimpin mereka. Berikut sekilas tentang visi-misi mereka:
Visi-Misi Jokowi-JK
Pasangan Jokowi-JK merupakan capres-cawapres yang pertama mendaftar ke KPU sebagai peserta dalam Pilpres 2014. Visi-Misi pun telah diserahkan Jokowi-JK ke KPU.
Dikutip dari kpu.go.id, Kamis 22 Mei, dokumen Visi-Misi dan Program aksi pasangan yang diusung PDIP, Nasdem, PKB, Hanura, dan PKPI itu berjudul 'Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian'.
Jokowi-JK pun mengusung visi 'Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong'. Sebanyak 7 Misi diusung pasangan yang mendeklarasikan diri di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta.
Mereka juga memiliki misi di bidang olahraga. Pasangan ini memiliki enam butir visi misi. Salah satunya adalah meningkatkan kesejahteraan atlet Tanah Air. Pasangan yang diusung 5 partai politik itu juga ingin meningkatkan sarana dan prasarana olahraga. Tak lupa, potensi ekonomi olahraga juga jadi sorotan keduanya.
Yang cukup menarik, di dalam visi misi lain kedua pasangan itu disinggung soal pembangunan Techno Park atau taman tekno di daerah-daerah. Jokowi-JK akan membangun sejumlah Science dan Techno Park di daerah-daerah, politeknik, dan SMK-SMK dengan prasana dan sarana teknologi terkini. Namun mereka tidak menjelaskan dengan detail apa itu Techno Park.
Visi misi juga menyingung soal meningkatkan kesejahteraan Indonesia mendatang, termasuk kesejahteraan TNI/ Polri.
Visi Misi Prabowo-Hatta
Visi-Misi pasangan Prabowo-Hatta dilatarbelakangi oleh rakyat Indonesia yang masih mengidamkan tercapainya cita-cita kemerdekaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Prabowo-Hatta pun bertekad bersama sepenuh hati membangun bangsa dan negara yang berdaulat, adil dan makmur, serta bermartabat dalam seluruh aspek kehidupan.
Pasangan yang didukung 6 parpol itu pun mendeklarasikan visi yang menerjemahkan secara penuh maksud dan tujuan dari para Pendiri Bangsa, yaitu 'Membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur serta bermartabat'. Melalui 3 poin.
Di bidang olahraga, salah satunya mereka akan meningkatkan prestasi Tim Nasional Sepakbola Indonesia. Prabowo-Hatta juga berjanji membuat Indonesia tak bergantung pada utang luar negeri di akhir jabatannya pada 2019.
Sejumlah kalangan menilai, hal penting dari visi misi tersebut yaitu kesungguhan kandidat pemimpin baru Indonesia untuk mewujudkannya.
Ekonom David Sumual mengungkapkan, visi misi untuk ekonomi Indonesia dari kedua calon presiden dan wakil presiden itu sama bagusnya. Namun untuk mewujudkan visi misi itu membutuhkan dana. Oleh karena itu, David menilai, kedua kandidat itu belum menjelaskan detail bagaimana cara mendapatkan biaya untuk mewujudkan visi misi ekonominya.
Serangan Black Campaign
Black campaign atau kampanye hitam mewarnai perebutan kursi Presiden Indonesia antara Prabowo Subianto dengan Joko Widodo. Bawaslu pun diminta untuk bertindak tegas terhadap para pelakunya.
Cawapres Jusuf Kalla mengaku heran dengan adanya kampanye hitam yang kerap kali menyerangnya dan capres Jokowi. Padahal, selama bekerja di pemerintahan, ia dan Jokowi tak pernah melakukan kesalahan apapun. Sehingga para lawan politiknya saat ini bingung mencari kesalahan ia dan Jokowi.
Ada beberapa kampanye hitam yang menimpa Jokowi-JK dan partai pengusungnya. Misalnya, muncul pemberitaan terkait nama Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Ketua KPK Abraham Samad yang disebut-sebut bakal mendapatkan posisi menteri, jika kandidat capres Joko Widodo berhasil menjadi presiden pada Pilpres 2014. Tak cuma 2 tokoh itu, sejumlah politisi PDIP juga bertengger dalam kabinet yang diklaim sebagai bentukan pria yang karib disapa Jokowi tersebut.
Namun PDIP membantah susunan anggota kabinet Jokowi yang beredar luas saat ini. Menurut partai berlambang banteng moncong putih itu, struktur itu bukanlah bentukan PDIP, tim kampanye, ataupun Jokowi.
Perang pesan elektronik antara calon Presiden Jokowi-Prabowo yang bernada kampanye hitam juga semakin marak terjadi belakangan ini.
Beredar surat berisi permohonan penangguhan pemanggilan pemeriksaan atas nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kepada Jaksa Agung. Jokowi dan Kejaksaan Agung telah menegaskan bahwa surat tersebut adalah palsu.
Meski demikian, Jokowi-JK sepakat tak membalas kampanye hitam yang diarahkan kepada mereka.
Jokowi juga diserang isu SARA (Suku Agama Ras Antargolongan) yang sebenarnya tidak relevan dengan Pilpres. Ia disebut memiliki nama Jokowi Herbertus, dan dituding sebenarnya bukan Muslim dan huruf H di depan namanya bukan singkatan Haji, tapi singkatan nama Herbertus.
Kubu Jokowi merasa perlu menangkis serangan ini. Selain itu buku nikah Jokowi dan foto Jokowi, sedang salat juga disebarluaskan.
Ada juga tudingan bahwa Jokowi terlalu tunduk kepada ketua umum partainya, Megawati. Sehingga bila menang dikhawatirkan tidak bisa lepas dari pengaruh Megawati.
Sementara itu, hingga kini ada 3 kampanye hitam yang menyerang Prabowo-Hatta jelang pilpres. Di antaranya yaitu video kasus penculikan dan kasus kerusuhan 1998, kultweet yang mempertanyakan kewarganegaraan Prabowo oleh akun twitter @partaisocmed, dan video pemukulan yang dilakukan oleh Prabowo saat mendaftarkan diri ke KPU.
Bahkan, statusnya sebagai seorang duda sehingga tak ada ibu negara bila ia terpilih dipersoalkan.
Pasangan Jokowi-JK juga disebutkan lebih unggul atau jauh lebih baik dibanding pasangan Prabowo-Hatta, dalam komitmen soal isu antikorupsi.
Pengamat politik Arya Fernandes dari Charta Politika Indonesia menilai, perang para capres untuk menelanjangi lawan masing-masing melalui kampanye hitam adalah sikap fair, jika dilakukan dengan data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Karena itu bisa membuat pemilih dapat mengetahui capres yang paling sedikit kesalahannya. (Mev)