Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mendengar ada perwira dari Badan Pembina Desa TNI yang menggiring warga untuk memilih pasangan capres-cawapres tertentu. Ia pun menegaskan, bila warga melihat ada perwira TNI seperti itu maka bisa langsung menangkapnya.
"Kalau masyarakat lihat dan dengar, tangkap saja lalu laporkan. Bisa saja ditangkap," ujar TB Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (5/6/2014).
Pria yang mendalami ilmu intelijen itu melihat ada 2 situasi yang terjadi, yaitu bisa saja ada sebagian anggota TNI tidak jujur dan memihak, atau ada perwira yang disusupi.
"Disusupi dengan cara disuap, mereka juga manusia butuh duit," imbuh tim sukses pasangan Jokowi-JK itu.
Dalam rapat kerja Komisi I dengan TNI dan Kemenhan, TB Hasanuddin mengaku sudah meminta Kepala Staf Angkatan Darat TNI Jenderal Budiman untuk mencari kebenaran informasi tersebut dan segera memberikan klarfikasi bila kabar itu salah.
"Saya minta pada KSAD untuk cek dan klarifikasi. Kalau benar beri tindakan seperti yang dijanjikan. Kalau tak benar segera klarifikasi. KSAD akan hubungi panglima Kodam, nanti Dandim dan Danrem kerja," ucap politisi PDIP itu.
TB Hasanuddin pun juga menyesalkan sikap SBY yang sudah mengetahui ada kabar perwira TNI tak netral tapi tak memberi tindakan apa-apa, hanya mengungkap ke publik. "Saya mendesak Pak SBY, sebagai Panglima Tertinggi TNI, jangan diumumkan ke publik tapi langsung diberi tindakan," tandas TB Hasanuddin.
Warga Dibolehkan Tangkap Perwira Aktif TNI yang Kampanye
TB Hasanuddin mendengar ada perwira dari Badan Pembina Desa TNI yang menggiring warga untuk memilih pasangan capres-cawapres tertentu.
Advertisement