Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Pakar Tim Sukses Prabowo-Hatta, Hidayat Nur Wahid membenarkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diberi tugas memimpin Tentara Cyber. Tugas Tentara Cyber itu yakni menyebarkan visi-misi pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di dunia maya.
Menurut Hidayat, tujuannya untuk menggaet pemilih muda, bukan untuk menyebarkan teror. "Bukan pasukan untuk melakukan black campaign atau teror atau untuk penyebaran fitnah, sama sekali mereka tidak diberi otoritas maupun kewenangan untuk melakukan itu," ujar Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (5/6/2014).
Ketua Fraksi PKS itu menerangkan, Tentara Cyber Prabowo-Hatta diterjunkan untuk melakukan kampanye putih. Selain itu, juga untuk menambah faktor pemenangan.
"Memungkinkan untuk mengomunikasikan tentang beliau berdua kepada publik. Sekarang ini publik banyak dari kalangan muda dan terpelajar, yang sangat merujuk pada dunia sosial media. Itulah yang harus kami sapa dan kami kerjakan," jelasnya.
Mantan Ketua MPR itu juga menerangkan, kampanye di dunia maya juga bertujuan menggaet swing voter atau pemilih mengambang.
Hidayat menampik, PKS diberikan tugas memimpin Tentara Cyber karena ada korelasi dengan kader PKS, yakni Tifatul Sembiring yang menjabat Menteri Komunikasi dan Informasi.
"Meyakinkan yang masih belum yakin, mengomunikasikan kelebihan dan visi misi kedua pasangan ini. Sebagaimana kampanye biasa," ujar Hidayat. Dia "Ya tentu ada pemikiran ini bagian dari cyber army untuk melakukan black campaign, ditegaskan tidak pernah mereka diperkenankan untuk melakukan tindakan seperti itu." (Sss)