Liputan6.com, Jakarta - Memasuki masa kampanye, kedua pasangan capres-cawapres terjun ke masyarakat untuk mendekatkan diri dengan calon pemilih. Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto lebih memilih untuk menginjakkan kakinya di Bandung, Jawa Barat. Makan sate di pinggiran Bandung bersama elite partai serta masyarakat pendukungnya.
Dia juga berkumpul bersama para pelaku UKM dan koperasi di hotel elite. Sementara cawapresnya Hatta Rajasa blusukan ke Kota Serang, Banten. Di sisi lain, Jokowi-JK memilih untuk mengawali kampanyenya dari ujung Indonesia. Jokowi blusukan ke Papua, sedangkan JK ke Aceh.
Anggota Dewan Pakar Timses Prabowo-Hatta, Hidayat Nur Wahid menerangkan tak ada perbedaan kampanye antar 2 pasangan tersebut. Ia juga mengatakan, tak ada kesan Prabowo hanya kampanye di gedung saja.
"Yang dilakukan Prabowo-Hatta mirip sama Jokowi-JK, selalu ketemu publik di gedung, masjid, pesantren, orasi di lapangan, pasar," kata Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (6/6/2014).
Dituturkan Hidayat, Prabowo juga kerap blusukan. Hanya saja, momen kemarin bertepatan dengan kampanyenya di dalam gedung.
"Keduanya sama-sama blusukan. Hanya beda momen dan waktu, tapi akhirnya pasti sama. Ada yang dikumpulkan di gedung, ada yang ketemu di pasar, itu metode yang sama seluruh kandidat," ujar Hidayat.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby menilai, Jokowi memang sengaja berkampanye dengan cara blusukan. "Jadi tema besarnya memang blusukan. Tapi sekarang dengan cara yang berbeda dan variatif. Ini lebih untuk memperkuat image Jokowi," kata Adjie.
Selain itu, Adjie menilai gaya Prabowo dalam berkampanye sudah mulai berubah. Kini, tak hanya berkomunikasi dengan para elite, tapi juga ikut turun ke masyarakat. "Kalau Prabowo kita lihat ada kombinasi. Belum ada tema khusus seperti Jokowi," kata Adjie. "Terlihat, ada kombinasi 2 gaya. Pertemuan antara elite dan blusukan." (Sss)
Hidayat Nur Wahid: Gaya Kampanye Prabowo dan Jokowi Tak Beda
"Yang dilakukan Prabowo-Hatta mirip sama Jokowi-JK, selalu ketemu publik di gedung, masjid, pesantren, orasi di lapangan, pasar."
Advertisement