Liputan6.com, Jakarta - Markas Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, yakni Rumah Polonia di Jalan Cipinang, Cempedak I Nomor 29, kawasan Otista, Jakarta Timur, mendapat teror bom. Namun, Prabowo Subianto mengaku tak takut atas teror tersebut.
"Ancaman bom di Polonia, kita harus tambah waspada terhadap ancaman-ancaman itu. Saya tidak takut," tegas Prabowo di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (7/6/2014).
Mantan Komandan Jenderal Korps Pasukan Khusus TNI AD (Danjen Kopassus) itu mengaku tak takut lantaran dirinya percaya Tuhan akan melindunginya. "Saya percaya dengan yang di atas," imbuh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut.
Direktur Komunikasi dan Media Tim Kampanye Nasional (Timkamnas) Prabowo-Hatta Budi Purnomo mengaku menerima pesan tersebut pada Sabtu sore melalui SMS atau pesan singkat via telepon seluler.
"Pukul 15.47 WIB, Sabtu ini saya Budi Purnomo Karjodihardjo, menerima SMS dari nomor 087876018197. Isi SMS-nya begini: `Akan ada ledakan di Polonia, lebih baik acara Prabowo dibubarkan agar tidak ada korban.` Saya menerima SMS sebanyak 4 kali," terang Budi dalam keterangan tertulisnya.
Ketika mencoba mengkonfirmasi nomor tersebut, menurut Budi, nomor tersebut tidak aktif. Hal itu membuat pihaknya bertanya-tanya maksud pesan tersebut, apakah pesan itu informasi atau ancaman? Lantas, ia melaporkan kepada elite Koalisi Merah Putih yang berwenang.
"Saya sudah melaporkan SMS ini kepada Wakil Sekretaris Timkamnas Prabowo-Hatta, Idrus Marham dan Direktur Operasi Timkamnas Prabowo-Hatta, Edhy Prabowo. Tentu saja kami akan meningkatkan kewaspadaan," tukas Budi.
Budi menambahkan, Timkamnas Prabowo-Hatta tidak akan terpengaruh dengan SMS seperti itu. Pihaknya juga akan semakin fokus bekerja memenangkan hati rakyat untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 1 itu.
Rumah Polonia Diancam Bom, Prabowo Tidak Takut
Mantan Danjen Kopassus itu mengaku tak takut lantaran dirinya percaya Tuhan akan melindunginya.
Advertisement