Sukses

Hatta: Ancaman Bom Hanya Buat Takut Warga Datang ke Rumah Polonia

Cawapres Hatta Rajasa menilai ancaman tersebut adalah bagian dari black campaign atau kampanye hitam.

Liputan6.com, Jakarta - Markas Pemenangan Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Rumah Polonia, kawasan Otista, Jakarta Timur diteror ancaman bom. Ancaman itu dikirim melalui pesan singkat atau SMS ke salah satu anggota tim sukses.

Menanggapi hal itu, cawapres Hatta Rajasa menilai ancaman tersebut adalah bagian dari black campaign atau kampanye hitam. SMS itu juga sudah masuk dalam ancaman dan teror yang harus ditanggapi secara serius.

"Ya itu tadi bagian daripada black campaign dan ancaman-ancaman teror itu kan nggak baik, nggak sehat. Kalau sudah ancaman seperti itu jangan dianggap sepele," kata Hatta usai bertemu dengan Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Sabtu (7/6/2014).

Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut menandaskan, pihaknya tidak boleh menganggap remeh hal itu. Sebab, ancaman bom itu memiliki risiko tinggi. Karena itu, dirinya meminta jajarannya mengikutsertakan pihak kepolisian guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

"Jangan dianggap sepele karena risikonya tinggi. Undanglah pihak kepolisian untuk mengecek," lanjutnya.

Lebih jauh Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu mengatakan, langkah antisipasi harus segera diambil. Terutama mencegah pihak lain memprovokasi dan memancing ketakutan warga.

"Jangan dibiarkan ada orang-orang yang melakukan tindakan provokasi yang bisa memancing rasa ketakutan orang. Itu nggak baik, nggak sehat. Saya rasa targetnya mungkin supaya orang nggak berani datang ke sana (Polonia)," tukasnya.

Rumah Polonia dinobatkan sebagai rumah pemenangan sejak pasangan nomor urut 1 itu mendeklarasikan diri sebagai capres-cawapres. Tim pemenangan membuat panggung rakyat bagi relawan atau warga yang ingin mendeklarasikan dukungannya pada Prabowo-Hatta.

Alhasil, setiap harinya, ratusan orang hilir mudik ke rumah yang beralamat di Jalan Cipinang Cimpedak I, Jatinegara, Jakarta Timur. Mereka datang tak hanya dari Jakarta dan sekitarnya.

Tak sedikit warga yang berasal dari luar Jawa, datang secara khusus untuk memberikan dukungan kepada pasangan yang disokong 6 partai politik itu. Sedikitnya, 36 komunitas warga dan relawan mendeklarasikan dukungan setiap harinya.