Liputan6.com, Jakarta Mendapat sisa waktu 0,5 menit dari 5 menit yang tersedia, cawapres Hatta Rajasa menegaskan komitmennya dan pasangannya, capres Prabowo Subianto dalam membasmi korupsi. Namun pemaparannya tidak sampai selesai.
"Kita harus agresif dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi," ucap Hatta dalam segmen II debat capres-cawapres di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/6/2014).
Oleh sebab itu, lanjut dia, strategi Prabowo-Hatta adalah memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK memiliki 5 tugas pokok. 2 Tugas pokok utama sudah tepat. Juga ada 8 kebijakan yang diterapkan KPK yang harus didukung.
"Pertama, pencegahan. Ini membangun system building yang baik. Kedua, monitor. Sehingga seluruh institusi harus dapat dipertanggungjawabkan seluruh kinerjanya..." tutur Hatta.
"...Waktu selesai," imbuh besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Dalam segmen II debat capres-cawapres, Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar selaku moderator melemparkan pertanyaan kepada capres-cawapres nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Indonesia masih dipersepsikan memiliki tingkat korupsi yang tinggi, Indonesia juga dilihat sebagai negara yang kinerja pemerintahnya masih belum baik, Indonesia juga belum dapat memberikan perlindungan HAM dengan baik, belum mampu melakukan penegakan hukum secara adil, cenderung tajam ke bawah dan tumpul ke atas, masih banyak mafia peradilan. Apa agenda khusus yang akan dilakukan untuk memperbaiki keadaan ini?
Begitu pertanyaan Zainal. Prabowo memaparkan jawabannya selama 4,5 menit (klik di sini untuk membaca pemaparan Prabowo). Sedangkan Hatta selama 0,5 menit.
Hatta: Kita Harus Agresif Cegah dan Berantas Korupsi
Pemaparan cawapres Hatta Rajasa tidak sampai selesai. Waktunya hanya tersisa 0,5 menit.
Advertisement