Sukses

Partisipasi Pemilih Naik, Camat Bisa Pelesir ke Luar Negeri

Syaratnya, setidaknya 90 persen lebih masyarakat di setiap kecamatan yang masuk dalam DPT menggunakan hak suaranya di Pilpres 2014.

Liputan6.com, Palangkaraya - Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang berjanji akan memberikan bonus studi banding ke luar negeri kepada 5 camat jika mampu meningkatkan partisipasi masyarakat di Pilpres 2014.
     
Syaratnya, setidaknya 90 persen lebih masyarakat di setiap kecamatan yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) menggunakan hak suaranya di pilpres. Namun, negara mana yang akan menjadi lokasi studi banding itu belum ditentukan.
     
"Untuk negara yang nantinya akan dituju, sedang dikaji. Jadi, bonus itu nantinya juga memberikan manfaat bagi kemajuan pembangunan maupun masyarakat di kecamatan yang dipimpin," ujar Teras di Palangkaraya, Kamis (12/6/2014).

Partisipasi pemilih di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai ini pada Pileg 2014 mencapai 75 persen, sehingga Teras menginginkan pada pilpres bisa mengalami peningkatan hingga 90 persen.

Teras yang juga mantan Ketua Komisi II dan III DPR itu mengatakan pilpres bukan kegiatan biasa 5 tahunan sekali, melainkan momentum penting menentukan masa depan pembangunan serta kemajuan pembangunan di Indonesia.
     
"Itulah kenapa saya menginginkan dan melakukan berbagai upaya agar masyarakat Kalteng mengggunakan hak suaranya. Peran camat sangat penting untuk mewujudkan itu," kata dia.

Gubernur Kalteng ini mengatakan para camat di provinsinya harus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar memilih satu dari 2 pasang calon presiden yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
     
"Camat harus menyampaikan kepada masyarakat bahwa 9 Juli 2014 menjadi hari libur nasional, bukan sekadar untuk memancing atau bermalas-malasan di rumah, tapi menggunakan hak pilihnya di pilpres," tandas Teras.

Pilpres 2014 akan diikuti 2 pasang calon, yaitu pasangan dengan nomor urut 1 Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) dan pasangan nomor urut 2 Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK). (Ant/Sun)

Video Terkini