Sukses

Ide Prabowo Bangun 15 Juta Hunian dalam 5 Tahun Tak Realistis

Setyo menjelaskan, kebutuhan hunian secara keseluruhan di Indonesia mencapai 800 ribu per tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta Setyo Maharso menilai, visi misi pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di bidang perumahan, yang ingin menuntaskan backlog atau kebutuhan rumah bagi rakyat sebanyak 15 juta hunian dalam waktu 5 tahun tidak realistis.

"Membangun jutaan rumah itu, tidak semudah seperti yang dikira. Memang seperti membangun Candi Prambanan yang bisa dibuat dalam waktu satu malam," ujar Setyo saat menghadiri diskusi di Posko Pemenangan JKW4P Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, (13/6/2014).

Setyo menjelaskan, kebutuhan hunian secara keseluruhan di Indonesia mencapai 800 ribu per tahun. Sementara yang baru bisa dipenuhi pemerintah hanya separuhnya, yaitu 400 ribu sampai 500 ribu per tahun.

"Adapun backlog atau akumulasi jumlah kebutuhan hunian, berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statsitik), sudah mencapai 15 juta hunian pada tahun 2013," ucapnya.

Kekurangan yang tidak mampu ditutupi pemerintah saat ini, menurutnya mustahil dapat dicapai oleh kubu Prabowo Hatta, apalagi dalam waktu lima tahun Prabowo sangat yakin dirinya dapat membangun hunian hingga 15 juta unit.

"Bila pemerintah bisa memenuhi kebutuhan hunian dalam satu tahun yang mencapai 800 ribu unit saja, dalam lima tahun, pemerintah baru bisa menyediakan 4 juta unit hunian," jelas Setyo.

Setyo pun membandingkan dengan visi-misi pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang justru berupaya agar backlog hunian tidak bertambah. Caranya, membangun rumah sesuai kebutuhan per tahun, yakni 800 ribu. Sambil meningkatkan pembangunan hunian dari tahun ke tahun.

Tim sukses Prabowo-Hatta, Hari Azhar menjanjikan akan menuntaskan backlog tersebut dalam waktu lima tahun. Ia meyakinkan Prabowo- Hatta mampu menargetkan satu tahun bisa mengurangi tiga juta unit.

"Saat ini pemerintah hanya bisa menuntaskan 10 persen saja. Itu sedikit sekali. Kalau kita bisa 50% nya atau 1,5 juta unit saja itu kan sudah bagus," ucap Hari beberapa waktu lalu.
‎