Liputan6.com, Jakarta - Debat capres-cawapres tahap kedua yang mempertemukan antara capres Prabowo Subianto dan Joko Widodo usai berlangsung. Timses Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dari PDIP Hasto Kristianto mengatakan, Jokowi lebih unggul dari pada Prabowo dalam debat.
"Gotong-royong rakyat dan pengalaman Jokowi modal dasar memenangkan debat," ungkap Hasto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/6/2014) malam.
Contoh dukungan rakyat, kata Hasto, uang gotong-royong rakyat yang diberikan sebagai modal kemenangan Jokowi-JK. Totalnya mencapai Rp 47.509.055.953, terdiri dari Rp 26 miliar berasal dari 7 perusahaan dan Rp 21.509.055.953 berasal dari 36.795 orang.
Selain itu, lanjut Hasto, faktor keunggulan Jokowi karena gubernur DKI Jakarta non aktif itu merupakan sosok berpengalaman. "Ekonomi kerakyatan tidak lagi retorika sebagaimana diteriakkan Prabowo, namun sudah menjadi kebijakan."
"Kebutuhan pokok rakyat miskin telah ditopang dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), jaminan penciptaan lapangan kerja dan strategi pembangunan yang dimulai dari desa," tandas Wasekjen PDIP itu.
Selain itu, Hasto mengaku, Jokowi sering blusukan untuk mengetahui masalah-masalah rakyat Indonesia. Bahkan, Hasto mengklaim Jokowi mendengar suara rakyat, sementara Prabowo lebih banyak mendengar 'tamu relawan' yang dimobilisasi di rumah Polonia.
"Jokowi sudah pernah menyampaikan gagasan besarnya di bidang perekonomian di hadapan para pengamat, pelaku bisnis, dan para investor di Ritz Carlton beberapa waktu yang lalu," tandas Hasto.
Debat capres-cawapres tahap kedua yang dilakukan tanpa cawapres itu diselenggarakan di Hotel Gran Melia, Jakarta Minggu malam. Debat kali ini bertema terkait ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Dengan demikian masih ada 3 tahap debat berikutnya yang harus dilakukan pasangan capres.
Telah Memberi Bukti, Jokowi Dinilai Menang Debat Capres
Timses Jokowi-JK Hasto Kristianto menilai, Jokowi lebih mendengar suara rakyat, sementara Prabowo lebih banyak mendengar pendukungnya.
Advertisement