Liputan6.com, Jakarta - Salah satu tim sukses pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Arif Budimanta menyatakan bahwa visi misi yang dipaparkan oleh Joko Widodo dalam debat calon presiden periode kedua sangat masuk akal.
Menurutnya, isu soal peningkatan produktifitas, peningkatan ekspor, dan defisit neraca perdagangan merupakan isu yang saat ini terjadi di lapangan dan perlu dilakukan perbaikan secepat mungkin.
"Karena memang itu lemah. Pak Jokowi sangat clear mengatakan hal ini dengan meningkatkan daya saing. Distribusi barang harus dibangun dengan perbaikan infrastruktur seperti tol laut," ujarnya di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (15/6/2014).
Selain itu, materi terkait peningkatan investasi yang diarahkan ke sektor riil juga dinilai sangat relevan. Hal ini lantaran mampu mendorong terciptanya lapangan kerja dan pada ujungnya akan membawa pemasukan bagi negara.
"Nanti orang kerja, bayar pajak, uangnya masuk lagi ke negara, itu yang disebut dengan membangun sistem. Saling terkait satu sama lain, tidak saling terpisah," lanjutnya.
Sementara itu, soal target pertumbuhan ekonomi sebesar 7% yang diungkapkan oleh Jokowi, Arif juga menyatakan bahwa hal tersebut bisa terealisasi asal ada strategi ekonomi yang tepat.
"Saya yakin karena sekarang kalau kita lihat sekarang dari konsumsi sudah mentok. Sementara dari sisi lain, investasi masih sangat kecil sekali," tandasnya. (Dny/Gdn)
Jokowi Kemukakan Materi yang Masuk Akal
Target pertumbuhan ekonomi sebesar 7% yang diungkapkan oleh Jokowi, bisa terealisasi asal ada strategi ekonomi yang tepat.
Advertisement