Sukses

Ryamizard Imbau 2 Kubu Capres Tidak Saling Menjelekkan

Berbeda dengan pemilu sebelumnya, Ryamizard mengaku akan menggunakan hak pilihnya dalam pilpres nanti.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu mengimbau 2 kubu capres dan cawapres yang akan berlaga dalam Pilpres 9 Juli mendatang tidak saling menjelekkan.

"Sudahlah, kenapa mesti jelek-jelekin orang, kita harus perbaiki diri sendiri dululah. Kalau kita benar di atas jelek, ya sama juga jelek," kata Ryamizard saat ditemui Liputan6.com di Senayan City, Jakarta, Selasa petang 17 Juni 2014.

Berbeda dengan pemilu sebelumnya, Ryamizard mengaku akan menggunakan hak pilihnya dalam pilpres nanti. "Pemilu dulu saya golput, dulu baru pensiun, masih bingung-bingunglah, kalau sekarang demokrasi," ucapnya dengan suara tegas.

Menurut Ryamizard, capres dari 2 kubu yang tengah bersaing yakni Prabowo Subianto dan Joko Widodo baginya mempunyai arti tersendiri. Prabowo, ujar dia, merupakan temannya. Sedangkan Jokowi berasal dari PDIP, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.

"Dua-duanya baik sama saya. Prabowo itu teman saya, Ibu Mega seperti kakak saya. Dia yang ngangkat saya dulu jadi Pangkostrad, Kasad, Panglima TNI walaupun tidak jadi. Dua-duanya baik, tapi saya harus milih," ujar menantu dari mantan Wakil Presiden Try Sutrisno ini.

Dia juga mengingatkan para pendukung capres dan cawapres untuk tidak saling menyerang. "Yang jadi presiden kan orang kita juga. Yang menang nanti juga kan orang Indonesia. Ngapaian saling menyerang, itu tidak demokrasi. Kita tidak boleh saling nyerang gitu, hargai," ungkapnya.

Sebelum deklarasi capres dan cawapres, nama Ryamizard sempat santer disebut sebagai sosok yang akan menjadi cawapres Jokowi. Ternyata Jokowi memilih berpasangan dengan Jusuf Kalla. Namun Ryamizard menanggapinya dengan biasa.

Begitu juga saat ditanya tanggapannya jika nanti Jokowi menjadi presiden dan memilihnya sebagai salah satu anggota kabinet, pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 21 April 1950 ini menjawab santai.

"Biasa-biasa saja. Saya waktu jadi panglima nggak jadi, saya biasa-biasa saja. Pernah lihat saya marah-marah? Memang jabatan segalanya? Aduh lucu sekali lihat orang bahwa jabatan segalanya. Jabatan kan amanah, ada Tuhan yang lebih besar lagi," paparnya.

Ryamizard mengungkapkan, sejak saat masih menyandang pangkat letnan 2, dia selalu total melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin. "Taruhannya nyawa saya. Kamu lihat waktu saya jadi Kasad? Lihat saya macam-macam? bisnis juga tidak. Saya tidak cari duit. Fokus 100% pada tugas. Itu saya. Jadi apa pun amanah yang diberikan saya kerjakan. Namanya juga amanah, tidak boleh amanah disia-siakan," pungkasnya.