Liputan6.com, Jakarta - Simpatisan Jokowi-JK, Wimar Witoelar mengunggah foto pasangan Prabowo-Hatta bersama barisan pendukungnya dari Koalisi Merah Putih beberapa waktu lalu. Yang memicu kontroversi, latar belakang foto Prabowo itu terpampang barisan teroris dan logo berbagai ormas. Foto itu juga memuat logo Muhammadiyah.
Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin pun bersuara menanggapi foto unggahan Wimar itu. Lalu apa kata Din?
"Saya termasuk prihatin. Saya juga tidak setuju sama sekali tentu, karena substansi kontennya tidak faktual," ujar Din di kantor Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC), Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2014).
Menurut Din, foto gambar yang dipampang Wimar itu bersifat tendensius. Karena seolah-olah menyudutkan salah satu pasangan capres-cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dan terkesan menguntungkan pasangan capres-cawapres lain, dalam hal ini Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Ini bersifat tendensius untuk menyudutkan salah satu pasangan capres-cawapres yang dicantumkan di situ dan seolah menguntungkan pasangan lain. Apalagi di tengah menjelang hari H penyoblosan ini," kata Din.
Soal pencantuman logo-logo pada foto tersebut, lanjut Din, tentu menunjukan Wimar tak punya pemahaman terhadap makna dan arti dari logo-logo itu.
"Tentang logo-logo itu, yang jelas Wimar itu tidak paham dengan Muhammadiyah, sama MUI. Saya kasihan saja dengan orang yang tidak paham. Semoga dia menyadari. Kalau pun mau memohon maaf, mohon maaflah kepada Allah," katanya.
Pun begitu, Din mengaku, Muhammadiyah secara kelembagaan tidak akan menuntut Wimar terkait masalah ini. Termasuk membawanya ke ranah hukum. "Saya kira pribadi, PP Muhammadiyah tidak akan menuntut," ucap Din.
Wimar Witoelar memposting sebuah foto di akun Facebook miliknya, Minggu 15 Juni 2014 lalu. Isinya berupa foto yang memerlihatkan Prabowo Subianto dan elite Koalisi Merah Putih yang dipadukan dengan tokoh terorisme.  Â
Foto itu memperlihatkan Prabowo bersama Hatta Rajasa bersama serta elite partai pendukungnya. Seperti Anis Matta, Aburizal Bakrie, Suryadharma Ali, hingga Tiffatul Sembiring. Terdapat juga tokoh Islam garis keras seperti Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan Abubakar Ba'asyir.
Namun latar berlakangnya tampak beberapa tokoh terorisme. Misalnya terpidana mati kasus bom Bali Imam Samudra dan Amrozi. Ada juga pimpinan Al Qaeda Osama bin Laden. Tokoh-tokoh tersebut mengapit mantan presiden Soeharto yang juga merupakan mantan mertua Prabowo.
Sementara di bagian bawah, terpampang logo partai dan beberapa ormas Islam. Seperti Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HIT). Wimar juga memberikan komentar terkait foto itu. "Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys" (Galeri Bajingan.. Kebangkitan Orang Jahat)." (Sss)
Din Syamsuddin Kasihan pada Simpatisan Jokowi-JK Ini
Yang memicu kontroversi, latar belakang foto Prabowo itu terpampang barisan teroris dan logo berbagai ormas.
Advertisement