Liputan6.com, Jakarta - Debat capres terbuka kembali digelar. Debat ketiga ini akan digelar Minggu malam 22 Juni 2014, bertema 'Politik Internasional dan Ketahanan Nasional'.
Tema ini dianggap lebih mudah bagi kubu pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Tapi kubu pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mengaku tak gentar menghadapi kubu pasangan nomor urut 1 itu.
"Tidak ada masalahlah. Biasa saja," kata tim pemenangan Jokowi, Ferry Mursyidan Baldan di Jakarta, Sabtu (21/6/2014).
Menurut Ferry, pihaknya telah menyiapkan ahli yang memberikan masukan terkait tema tersebut. Kendati ia tak sependapat, jika ahli tersebut dianggap menjadi tolak ukur Jokowi menjawab atau bertanya saat debat nanti.
"Ada beberapa masukan. Memerlukan penjelasan lebih baik. Ahlinya di jadwal masing-masing. Paling penting diberikan bahan. Konsep kita tidak pernah untuk menggurui mereka. Kan mereka capres-cawapresnya," ucap Ferry.
Menurut Ferry, para ahli hanya memberikan masukan garis besarnya. Yang jelas, kedaulatan NKRI adalah harga mati.
"Di konteks pertahanan nasional, soal NKRI dalam berbagai tantangannya, soal menjaga batas negara secara physically. Konteks negara ya dibutuhkan alutsista (alat utama sistem pertahanan)."
"Harus memiliki angkatan laut yang kokoh dan kuat. Memiliki angkatan udara yang baik. Angkatan Darat fokuskan pada pulau-pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan. Dalam hal yang lebih luas ditopang Angkatan Laut yang lebih kuat," sambung Ferry.
Prabowo Subianto memang berlatar belakang militer, terakhir menjabat sebagai Danjen Kopassus. Pasangannya, Hatta Rajasa memiliki latar belakang di bidang ekonomi.
Sementara Jokowi yang sarjana kehutanan Universitas Gadjah Mada memiliki latar belakang sebagai pengusaha furnitur dan mantan Walikota Solo. Pasangannya, Jusuf Kalla adalah seorang pengusaha. (Ans)