Liputan6.com, Semarang - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, Nahdlatul Ulama (NU) akan merugi jika tidak memilih pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 9 Juli mendatang.
"Hanya di bawah kepemimpinan Pak Jokowi-JK inilah, perjuangan NU dan PKB akan lebih memiliki ruang yang luas lagi," kata Muhaimin pada peringatan Isra Miraj dan Silaturahim Kader Perempuan NU se-Jawa Tengah, Semarang, Sabtu (21/6/2014).
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menjelaskan, sebagai upaya memenangkan Jokowi-JK, PKB Jawa Tengah akan mengerahkan seluruh kekuatannya. "Kami memiliki relawan-relawan yang akan digerakkan oleh basis-basis utama NU."
"Seperti Angkatan Muda NU dan Fatayat NU yang memiliki kekuatan yang mengakar sampai ke tingkat bawah," sambung Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini.
Menurut Muhaimin, PKB juga memiliki calon anggota legislatif yang mendapat mandat dari sekitar 12 juta pemilih PKB. Mereka solid memilih Jokowi-JK pada Pilpres 9 Juli mendatang.
"Dengan kontribusi dari seluruh elemen PKB, maka tentu kontribusinya bisa menambah perolehan suara lebih dari suara yang diraih pada Pemilu Legislatif 9 April 2014," ujarnya.
Muhaimin menegaskan, seluruh kalangan NU, baik itu Fatayat NU, Muslimat NU, maupun Ansor, solid mendukung pasangan capres Jokowi-JK.
"Semua full mendukung Jokowi-JK. Jika ada yang mendukung capres selain Jokowi-JK, itu sepleteran-sepleteran yang tidak jelas. Hanya atas nama dan tidak berpengaruh pada perolehan suara," tegas Muhaimin. (Ant)
Muhaimin: di Bawah Jokowi-JK, Ruang Perjuangan NU-PKB Lebih Luas
Sebagai upaya memenangkan Jokowi-JK, PKB Jawa Tengah akan mengerahkan seluruh kekuatannya.
Advertisement