Liputan6.com, Jakarta - Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul mengaku tidak melanggar ADRT partainya ketika menyatakan dukungannya terhadap pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Oh tidak, tidak ada yang saya langgar," kata Ruhut di salah satu restoran di kawasan Menteng, Jakrta Pusat, Senin (23/6/2014).
Dengan dukungannya terhadap Jokowi-JK, kata Ruhut, dirinya telah meminta izin kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya ketemu Pak SBY di Emerald. (Di situ) Ada bapak Menkopolhukam Djoko (Djoko Suyanto), Danpaspampres Pak Donny, tanya saja. Saya minta izin dan hormati etika politik," tambah Ruhut.
Ruhut menambahkan, sebagai Ketum Partai Demokrat, SBY telah mengimbau kepada seluruh kader partainya untuk tidak golput dalam pilpres, meski SBY secara pribadi lebih memilih sikap netral dalam pilpres tahun ini.
"Pak SBY memang meminta kami jangan golput. Tapi hak Demokrat sangat dia hormati, beliau menghormati kami yang ada di kubu Pak Prabowo-Hatta begitu juga yang di kubu Pak Jokowi dan JK," ucap Ruhut.
Pemeran Poltak dalam film Gerhana itu sebelumnya menjelaskan, pilihannya jatuh kepada Jokowi-JK karena kecewa atas sikap partai-partai koalisi yang tak mendukung SBY sepenuh hati. Terlebih, Prabowo menyebut ada kebocoran anggaran, padahal di hadapan ratusan pengurus Demokrat, pasangan nomor urut 1 itu berjanji meneruskan program SBY.
"Mereka kan didukung partai koalisi pemerintahan sekarang, tapi malah nyerang kita dengan sebut bocor. Seharusnya, dia (Prabowo) berkaca dan tanya dulu ke Pak Hatta bagaimana," ujar Ruhut. (Riz)
(Oscar Ferri)