Sukses

Dewan Pers: Netral, Bukan Berarti Pers Tak Punya Pilihan

Dewan Pers mengingatkan media massa yang harus menjunjung tinggi sikap netral, khususnya jelang Pilpres 2014 ini.

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pers mengingatkan media massa yang harus menjunjung tinggi sikap netral, khususnya jelang Pilpres 2014 ini. Namun netralitas media bukan berarti tak memiliki sikap untuk memilih.

"Saya katakan, dalam masyarakat hampir tidak masuk akal memaksakan untuk tidak bersikap. Kita sudah memilih masyarakat bebas. Pers sebagai bagian dari kebebasan," kata Ketua Dewan Pers, Bagir Manan, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/6/2014).

"Media netral, tapi saya tidak bisa menghindari mereka punya pilihan tertentu," kata Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran ini.

Bagir Manan mengatakan, yang harus diminimalisir adalah referensi kaum pers yang dapat menimbulkan konflik internal pers atau bahkan ke masyarakat. Namun menurutnya, jika kode etik jurnalisme dapat dijaga, perbedaan dalam pilihan itu akan dapat diatasi.

"Kode etiknya sendiri yang tentu harus ditaati. Dan menghormati pasangan calon yang sedang bersaing. Kalau itu ditaati semua. Perbedaan pendapat bisa diatasi," ucapnya.

Tak cuma Dewan Pers, DPR juga turut mengundang para pemimpin redaksi sejumlah media massa. Lembaga Pers DR Soetomo dan akademisi dari Universitas Indonesia (UI) pun ikut serta.

Pimpinan DPR turut hadir dalam pertemuan ini, yakni Wakil Ketua DPR Pramono Anung bersama Priyo Budi Santoso dan didampingi Ketua Komisi II DPR Agun Gunandjar.

Sementara pemred yang hadir, yakni Wakil Pemred RCTI Eddy Suprapto, Pemred Suara Pembaruan Primus Dorimulu, Pemred RRI Sudirman Bonaparte serta Pemred SCTV dan Indosiar, Nurjaman Mochtar. (Yus)