Liputan6.com, Jakarta - Capres nomor urut 2 Joko Widodo kembali diterpa kampanye hitam. Kali ini capres pasangan Jusuf Kalla atau JK yang karib disapa Jokowi itu dituduh terlibat Partai Komunis Indonesia (PKI). Kali ini, Jokowi merasa terhina oleh serangan kampanye hitam itu.
"Nggak ada (PKI). Itu namanya menghina nasionalisme saya. Penghinaan," ujar Jokowi di tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (25/6/2014).
Mantan Walikota Solo itu mengatakan, tindakan menyebarkan informasi fitnah tersebut sangat tidak bertanggung jawab. Namun sulit untuk diselidiki dan ditindaklanjuti. Padahal ia sudah berulangkali mengklarifikasi bahwa keluarganya merupakan warga di desa kecil di Pulau Jawa. Tak ada sedikit pun hubungan dengan Tionghoa atau pun PKI.
"Ini sudah penghinaan menurut saya. Betul. Saya mau marah, marah ke siapa? Menjengkelkan. Kalau ketemu... Ndak tahu saya apakan, orang belum ketemu," cetusnya.
Isu Jokowi yang keluarganya terafiliasi dengan PKI tersebar di media sosial. Salah satunya sebuah akun Twitter @Ronin1946 yang mengklaim sudah melakukan investigasi di Solo, Karanganyar, dan Boyolali, kampung halaman Jokowi.
Akun tersebut menuliskan, ayah kandung Jokowi diduga tidak bernama Noto Mihardjo, melainkan Widjiatno. Info tersebut diperolehnya dari keterangan saksi, tetangga, warga sekitar RT 03/RW 14 Tirtoyoso Manahan Surakarta.
Menurut akun tersebut, berdasarkan kesaksian tetangga Widjiatno di Kragan, Wijono, ayah Jokowi (Widjiatno) sewaktu muda aktif dalam organisasi terafiliasi PKI. Akun tersebut menyebut, hal itulah yang menjadi motif kepindahan Widjiatno ke Giriroto, Ngemplak Boyolali. Aktivitasnya di PKI diduga menyebabkan Widjiatno menjalin kasih dengan Sudjiatmi yang diduga aktivis organisasi wanita PKI, Gerwani. (Yus)
Jokowi: Saya Bukan PKI, Ini Penghinaan
Isu Jokowi yang keluarganya terafiliasi dengan PKI tersebar di media sosial. Salah satunya sebuah akun Twitter @Ronin1946.
Advertisement