Liputan6.com, Malang - Capres nomor urut 2, Joko Widodo mempunyai beberapa ide dalam memimpin Indonesia jika terpilih pada Pilpres 2014. Salah satu ide itu, yaitu Revolusi Mental. Namun ide ini dianggap beberapa pihak, sebagai cikal bakal yang pernah digunakan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Menanggapi banyaknya cibiran dari beberapa pihak yang dialamatkan terhadap idenya itu, pria yang akrab disapa Jokowi itu hanya menanggapi santai.
"Itu karena tidak punya program seperti itu. Karena programnya (revolusi mental) bagus," ucap Jokowi saat tiba di Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur, Jumat (27/6/2014).
Jokowi mengatakan, masalah mendasar bangsa Indonesia terletak pada kebobrokan mental. Untuk itu, dia berpendapat perlu adanya suatu perbaikan mental dengan ide Revolusi Mental tersebut.
"Kita ini sekarang mengalami kebobrokan mental. Sehingga kata-katanya yang tepat untuk memperbaikinya adalah revolusi mental. Kok nggak sadar-sadar sih?" tanya Jokowi.
Advertisement
Revolusi mental merupakan cara Jokowi-JK untuk memperbaiki bangsa bukan dengan cara-cara konvensional. Tapi perlu adanya terobosan mendasar melalui Revolusi. Revolusi Mental, Langkah ini didasari dari kesungguhan, keteladanan dan kerja keras agar bisa segera lebih siap menyongsong era pasar bebas.
Memperbaiki sistem dan infrastruktur pendidikan nasional merupakan suatu persoalan. Namun urusan lain yang tidak kalah pentingnya adalah memahami persoalan-persoalan mental yang dihadapi bangsa ini untuk kemudian segera diatasi dengan berbagai cara baik melalui peningkatan porsi pendidikan karakter khususnya di tingkat dasar, maupun melalui metoda-metoda formal dan informal lainnya.