Sukses

JK: Tenaga Kerja Indonesia Harus Diberi Gaji yang Sesuai

Jusuf Kalla menganggap bahwa tenaga kerja yang berkarya di luar negeri perlu diberi insentif yang sesuai dengan profesinya.

Liputan6.com, Jakarta - Agar SDM Indonesia yang unggul tidak berkarya di luar negeri, calon wakil presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa mereka harus memperoleh gaji yang sesuai dengan profesinya.

Pernyataan itu disampaikan Kalla dalam debat cawapres yang mengambil tema 'Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)'. 

"SDM kita memang banyak yang berkarya di luar negeri, misalnya banyak ahli akuntan Indonesia yang bekerja di Singapura atau tenaga perminyakan banyak yang bekerja di Qatar," ujar Jusuf Kalla dalam Debat Cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu malam (29/6/2014).

Fenomena ini, lanjut Kalla, tentunya ada sisi positif dan negatifnya. "Sisi positifnya adalah mereka dapat menghasilkan devisa bagi negara, sementara sisi negatifnya adalah kita kekurangan eksekutif yang andal," tambah pria kelahiran Sulawesi 15 Mei 1942. 

Untuk itu, Kalla menganggap bahwa tenaga kerja yang berkarya di luar negeri perlu diberi insentif yang sesuai dengan profesinya. Tak perlu dengan gaji yang tinggi, tapi setidaknya harus bisa memberi mereka kenyamanan.

"Kita tentu tak bisa menghalangi mereka untuk berkarya di luar negeri. Tentunya kita harus menghargai keputusan mereka. Yang perlu kita lakukan adalah langkah konkrit untuk membawa mereka berkarya di Tanah Air," sambung Kalla.

Debat cawapres malam ini dipandu oleh Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada Bidang Kerja Sama, Dwikorita Karnawati sebagai moderator. Dwikorita adalah Guru Besar di Fakultas Teknik UGM. Ia menjadi perempuan pertama yang memandu acara debat presiden pada Pilpres 2014.

Video Terkini