Liputan6.com, Jakarta - Masalah daya saing global menjadi salah satu pokok bahasan kedua calon wakil presiden, Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla, saat Debat Capres-Cawapres jilid IV yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (29/6/2014) malam.
Dalam debat bertema 'Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan Teknologi (Iptek)', moderator Dwikorita Karnawati mempersilakan cawapres Hatta menanggapi jawaban JK soal daya saing global, terutama melihat indeks globalnya (The Global Competitiveness Index).
Dalam pandangan Hatta yang merupakan mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, kompetisi global adalah inovasi bangsa dan kesiapan memenuhi infrastruktur dasar.
"Ini yang besar pengaruhnya kepada global competition tersebut," tukas cawapres nomor urut 1 tersebut.
Namun, JK mengatakan indeks yang paling mudah adalah indeks kemudahan usaha.
"Kalau kita ingin memperbaiki, maka kemudahan itu harus diupayakan. Bagaimana mengatasi izin di daerah, izin di kota. Kedua masalah perburuhan yang selalu menjadi persoalan. Tentu harus diperbaiki terutama soal birokrasi," tukas mantan Wakil Presiden periode 2004-2009.
Hatta pun menanggapi bahwa apa yang disampaikan JK belum sepenuhnya mengena. Menurut Hatta yang penting adalah inovasi bangsa, kesiapan teknologi, dan menyelesaikan infrastruktur dasar.
Menanggapi pernyataan Hatta, JK menyebut bahwa infrastruktur penting. Hanya saja JK punya pandangan lain. "Infrastruktur tidak untuk dipidatokan, tetapi dilaksanakan," pungkas JK. (Mut)