Sukses

Marwan Jafar: Revolusi Mental Jokowi Menuju Indonesia Pintar

Jokowi-JK akan menginisiasi Undang-Undang Wajib Belajar tanpa dipungut biaya.

Liputan6.com, Jakarta - Debat Cawapres antara Hatta Rajasan dan Jusuf Kalla bertemakan Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (Iptek). Anggota Timses Jokowi-JK, Marwan Jafar menegaskan apa yang disampaikan JK dalam debat itu adalah perwujudan Revolusi Mental.

"Jokowi-JK akan merubah model penyeragaman sistem pendidikan nasional dan pembentukan kurikulum yang menjaga keseimbangan aspek muatan lokal dan aspek nasional," kata Marwan di Jakarta, Senin (30/6/2014).

"Seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta tanah air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia," tambah Ketua DPP PKB tersebut.

Jokowi-JK, tambah Marwan, akan menginisiasi Undang-Undang Wajib Belajar tanpa dipungut biaya. Program ini dilaksanakan untuk mencapai target tingkat partisipasi 100% untuk SD, dan 95% untuk tingkat SMP.

"Tanpa itu mustahil angka partisipasi akan meningkat," kata Marwan.

Sedangkan untuk pengembangan Iptek, lanjut Marwan, Jokowi-JK akan memprioritaskan pembiayaan untuk kegiatan yang berhubungan dengan penelitian pengembangan Iptek unggulan secara reguler dan terintegrasi dengan arah pengembangan pendidikan tinggi.

Misalnya penerapan techno-ideology melalui pendidikan penguasaan teknologi. Memasukkan kurikulum tentang pengetahuan dan penguasaan teknologi di sekolah dan perguruan tinggi harus segera diwujudkan.

Selain itu, Marwan juga mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 juta hektare, program kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk seluruh rakyat di tahun 2019.

"Dibanding capres lainnya visi-misi Jokowi-Jusuf Kalla tentang SDM dan Iptek jauh lebih realistis, berbobot, dan aplikatif," tandas Marwan.

Video Terkini