Sukses

Kapolda DIY Dimutasi Terkait Kerusuhan Jelang Pilpres?

Kapolda Brigjen Haka Astana M Widya dimutasi menjadi Staf Ahli Kapolri.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Brigjen Haka Astana M Widya dimutasi menjadi Staf Ahli Kapolri. Namun, Mabes Polri menampik mutasi itu lantaran terkait rentetan aksi massa yang terjadi di wilayah Hukum Polda D.I Yogyakarta jelang Pilpres 2014.

Karo Penmas Polri Brigjen Boy Rafli Amar berdalih pergantian Astana sebagai hal yang rutin dilakukan untuk penyegaran organisasi. Astana sendiri mendapat promosi jabatan sebagai Staf Ahli Kapolri Bidang Manajemen.

"Jabatan itu diisi oleh jenderal bintang 2 atau inspektur jenderal. Ini mendapatkan promosi jabatan. Pimpinan menilai bagus dan tidak ada masalah," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/6/2014).

Boy menyakini, selama bertugas di DIY, Astana tidak pernah tersandung masalah. Sebab itu dirinya menilai dari kasus kekerasan yang terjadi di Yogyakarta, tidak bisa dilihat dari perspektif kepolisian saja. Ada hal-hal lain yang tentunya juga masyarakat.

"Masyarakat juga perlu hidup berdampingan dengan baik tanpa harus menjadi suatu masalah," ungkap dia.

Adapun serah terima jabatan dari Astana kepada pengantinya, Brigjen Oerip Soebagyo rencananya akan digelar dalam waktu dekat oleh Kapolri.

Sebelumnya, bentrokan terjadi di Kota Gudeg bertepatan saat digelarnya kampanye pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan kirab budaya mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Polda Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan, ada 8 titik daerah yang terkena imbas bentrokan antara massa 2 partai politik, PDIP dan PPP, di Yogyakarta Selasa 24 Juni kemarin.

Di 8 titik itu tak hanya terjadi perusakan tapi juga penganiayaan. Kabid Humas Polda DIY Anny Pudjiastuti menyebut, 2 titik berada di Kabupaten Bantul, 1 Kabupaten Sleman, dan 5 titik di Kota Yogyakarta.  

"Pelemparan batu dan penganiayaan. Di Padokankidul, Bantul, simpatisan melempar batu dan mengenai perut hingga memar. Sementara di Kweni, Bantul, 3 rumah dirusak. Sedangkan di Kota Yogya, terjadi di Brontokusuman, Tegalrejo, Muja-Muju Umbulharjo, Ngabean dan Gedongtengen," ujar Anny.

Video Terkini