Liputan6.com, Yogyakarta - Putra Amien Rais, Hanafi Rais meminta Bawaslu DIY agar lebih cermat dalam bekerja. Hal ini lantaran lembaga negara itu kerap melakukan kesalahan dalam mengundang orang.
"Bawaslu kalau ngundang yang bener. Kita tidak menolak klarifikasi. Saya juga sering diundang ke Bawaslu. Mereka kan dibiayai oleh negara jadi harus bener. Kalo mau ngurusi diri sendiri aja salah, gimana mau ngurusi yang lebih besar," ujar Hanafi kepada Liputan6.com di Yogyakarta, Senin (30/06/2014).
Menurut Hanafi, Bawaslu harus bekerja sesuai aturan yang ada. Ia menemukan beberapa kesalahan yang tidak perlu terjadi. Seperti halnya pencantuman nama orang yang diundang serta tanggal undangan. Seharusnya Bawaslu DIY lebih cermat dan meminimalisir kesalahan.
Dia menuturkan, kesalahan pencantuman nama orang dalam undangan tersebut terjadi pada Minggu 29 Juni 2014. Saat itu, salah satu tim pemenangan Prabowo-Hatta, Gus Miftah mendapat surat undangan klarifikasi.
Namun pencantuman nama dan tanggal dalam surat itu salah. Gus Miftah yang harusnya diundang pada 28 Juni 2014 tertulis tanggal 28 Juli 2014. Hal ini pun kembali terjadi saat undangan kedua masuk dengan tanggal undangan 30 Juli 2014.
"Mereka akhirnya meralat itu. Dan minta maaf. Kalo sekali salah, maklum. Tapi dua kali salah. Itu yang salah undangan untuk Gus Miftah. Diundang 28 Juli dan yang satunya 30 Juli," ujar Hanafi.
Walaupun begitu, Hanafi minta Bawaslu tidak kembali melakukan kesalahan kecil. Ia berharap Bawaslu tidak menggampangkan masalah yang ada. "Mereka kan bawa nama negara," pungkasnya.
Putra Amien Rais: Bawaslu DIY Kalau Ngundang yang Benar
Hanafi Rais menemukan beberapa kesalahan yang tidak perlu terjadi.
Advertisement