Sukses

Gara-gara Celotehan Fahri, Ormas Ini Tolak Prabowo-Hatta

Ketua DPP Laskar Aswaja Adhi T Permana menyatakan, sebagai warga Nahdlatul Ulama (NU), mereka menolak memilih capres di mana Fahri bernaung.

Liputan6.com, Jakarta - Satu lagi ormas yang mengecam celotehan Fahri soal janji Jokowi menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri. Kali ini giliran Laskar Ahlussunnah Wal Jama'ah (Aswaja). Karena celotehan Fahri itu, Laskar Aswaja menolak untuk mendukung capres dan cawapres nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Ketua DPP Laskar Aswaja Adhi T Permana menyatakan, sebagai warga Nahdlatul Ulama (NU), mereka menolak memilih capres di mana Fahri bernaung.

"Karenanya kita harus mendukung Jokowi-Jusuf Kalla yang sudah jelas siap memperjuangkan aspirasi santri," tegas Adhi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Rabu (2/7/2014).

Laskar Aswaja mengajak semua pengurus se-provinsi Banten untuk selalu waspada dan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar memilih capres yang dekat dengan ulama dan santri serta siap memperjuangkan keinginan santri dan ulama. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Konsolidasi dan Silaturahmi Pengurus DPD dan DPC Laskar ASWAJA se-Provinsi Banten, Selasa, 1 Juli 2014 di Aula Kampus STAI NU, Cikokol Tangerang.

"Dekat dengan santri saja tidak, bagaimana mau memperjuangkan aspirasi santri," cetus Adhi.

Sementara itu, DPD Laskar Aswaja Banten bertekad untuk mengawal dan menyukseskan pasangan nomor urut 2, Jokowi-JK menjadi presiden dan wakil presiden 2014-2019. Ketua DPD Laskar Aswaja Banten, H Mahrussilah mengatakan, pemilu kali ini harus dikawal oleh semua elemen masyarakat. Terutama terkait dengan kecurangan pemilu dan politik uang yang sangat rentan terjadi di masyarakat.

"Untuk itu harus kita sadarkan masyarakat agar tidak menjual suaranya. Kecurangan pemilu presiden tidak boleh terjadi jika Indonesia ingin sejahtera," ujar Mahrussilah.

Sedangkan, KH Wahid Nurruddin Dewan Pembina Laskar Aswaja yang juga Dewan Syuro DPP PKB, di hadapan ratusan pengurus Laskar Aswaja se Provinsi Banten, memberikan apresiasi kepada pengurus Laskar Aswaja Banten yang sudah mempunyai inisiatif untuk bekerja bersama PKB menjadi relawan untuk memenangkan Jokowi-JK.

"DPP PKB mengapresisasi dan mendukung penuh jika Laskar Aswaja ingin berpartisipasi untuk membangun bangsa ini," pungkas Wahid.

Alasan Fahri

Fahri melalui akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah mengkritik dengan keras rencana Jokowi untuk menjadikan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional. Kicauan itu dibuat pada 27 Juni lalu.

"Jokowi janji 1 Muharram hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!" tulis Fahri.

Celoteh Fahri di dunia maya itu telah dilaporkan pihak Jokowi-JK ke Bawaslu. Ia dinilai melanggar Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden (Pilpres) Pasal 41 ayat 1 huruf C bahwa pelaksana, peserta, dan petugas kampanye dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan calon lain.

Fahri beralasan kicauannya itu ia lontarkan karena seringnya Jokowi umbar janji. "Saat jadi Gubernur DKI selama kampanye ada hampir 100 janji. Selama kampanye Pilpres juga hampir 100," kata Fahri dalam pesan tertulisnya di Jakarta. (Mut)