Sukses

Dituding Berpihak ke Jokowi-JK, KNPI Dikecam Kubu Prabowo-Hatta

KNPI hanya memfasilitasi kedua tim sukses dan tidak akan meminta maaf.

Liputan6.com, Denpasar - Kubu Prabowo-Hatta mengecam keras Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Bali. Mereka mengecam karena menilai acara dialog 'Meraih Simpati Tanpa Mencela', yang berlangsung di Gedung Pemuda Tembau, Denpasar, Bali, cenderung tak berimbang dan bahkan menjadi ajang 'pengadilan' bagi Prabowo-Hatta.

"Kami menyesalkan dan mengecam keras pelaksanaan dialog yang tidak berimbang ini. Bagi kami, ini mengarah ke kampanye brutal karena isinya sangat menjatuhkan Prabowo-Hatta," kata anggota tim kampanye Prabowo-Hatta Provinsi Bali Putu Yudha Suparsana di Kantor DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Selasa (1/7/2014).

Menurut dia, semula pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan DPD KNPI Bali ini. Sebab, sebagai organisasi kepemudaan dan berada di posisi netral, KNPI diyakini akan menjadi penengah yang baik di tengah keruhnya situasi kampanye pilpres belakangan ini.

Ada beberapa poin yang dicatat kubu Prabowo-Hatta terkait dialog tersebut. Pertama, panitia pelaksana termasuk KNPI cenderung memihak pasangan Jokowi-JK. Ini dibuktikan dengan penempatan foto pasangan calon presiden dan wakil presiden yang dibolak-balik, baik di undangan maupun di spanduk kegiatan.

Kedua, moderator dialog Prof Dasi Astawa dinilai sangat tidak berimbang dalam memberikan porsi dialog. "Jika dari kami hanya diberikan satu kesempatan, kubu lawan justru 2-3 kali tiap sesi. Begitu pula saat memberikan tanggapan, moderator cenderung mendikte dan bahkan mengritik kubu Prabowo-Hatta," tandas Yudha.

Ketiga, terkait keberadaan dan pernyataan Gusti Ngurah Arya Wedakarna dalam dialog tersebut, yang dinilai menghakimi bahkan menjelekkan pribadi Prabowo Subianto. Padahal dalam acara itu, Wedakarna hadir dan berbicara sebagai pengurus DPD KNPI Provinsi Bali.

Kecaman kepada KNPI juga dilontarkan pimpinan sejumlah elemen kepemudaan yang mendukung Prabowo-Hatta yang hadir dalam dialog dimaksud. Seperti GM FKPPI, PPM, Pemuda Pancasila, Pemuda Muhammadiyah, Sahabat Prabowo, Fokusmaker, Wirakarya, MKGR dan lain-lain.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua KNPI Bali I Nyoman Gede Antaguna membantah tudingan keberpihakan kepada pasangan Jokowi-JK. Mangde, demikian ia disapa, mengatakan, KNPI hanya memfasilitasi kedua tim sukses untuk menyikapi dinamika persaingan pilpres. Diungkapkan Mangde, keluhan terhadap kegiatan itu tidak hanya datang dari kubu Prabowo-Hatta, tapi juga dari kubu Jokowi-JK.

"Kubu Jokowi juga mempersoalkan jumlah massa kubu Prabowo yang dua kali lipat dari kubu Jokowi. Tim Prabowo ada 70-80 orang, tapi kubu Jokowi hanya 18 orang. Seharusnya hanya 30 orang. Jadi, tidak benar kami berpihak. Kami mendapat komplain dari kedua kubu," ujar Mangde.

Karena itu, kata Mangde, KNPI tidak akan menyampaikan permintaan maaf kepada tim Prabowo-Hatta. Menurut dia, adanya keberatan terhadap moderator dan Wedakarna, itu di luar tanggung jawab KNPI sebagai penyelenggara.

Dijelaskan Mangde, sebelum acara itu, pihaknya sudah memberitahu kepada dua kubu jika moderaratornya Prof Dr Dasi Astawa. "Itu tidak ada keberatan. Terkait apa yang disampaikan moderator, itu bukan tanggung jawab kami," ujarnya.

Mengenai keberatan terhadap Wedakarna, menurut Mangde, pihaknya tidak mengundang Wedakarna sebagai tim pemenangan Jokowi-JK, tetapi sebagai tokoh muda yang lolos DPD pada pileg 9 April lalu. "Moderator yang menentukan siapa saja yang berbicara. Apa yang dibicarakan Wedakarna bukan tanggung jawab panitia," kata Mangde. (Mut)

Video Terkini