Liputan6.com, Solo - Untuk mencegah dan menangkal terjadinya politik uang dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 9 Juli nanti, DPC PDIP Solo akan membentuk Satgas Anti Politik Uang. Diperkirakan, jumlah relawan yang telah bergabung menjadi anggota satgas tersebut sekitar 4.200 petugas.
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, mendekati pelaksanaan pilpres, berbagai strategi dikerahkan untuk memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Salah satunya dengan menggelar apel Satgas Anti Politik Uang (Money Politics).
"Nanti pada tanggal 5 Juli akan kita gelar apel pengerahan Satgas Anti Money Politics. Apel tersebut akan diikuti sekitar 4.200 petugas serta 500 orang dari pengurus struktural PAC dan ranting PDIP se-Solo," kata dia ketika ditemui di acara doa bersama untuk Jokowi-JK di Ponpes Az-Zayadiy di Mangkuyudan, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (3/7/2014).
Selanjutnya, dia mengungkapkan apel satgas tersebut digelar untuk menghadapi kompetisi antar-pasangan capres yang maju dalam pilpres nanti. Nah, untuk melakukan kompetisi yang sehat maka strategi pengerahan satgas seperti itu sangat dibutuhkan. "Untuk menjaga kompetisi yang sehat di Solo, maka dilakukan strategi pemenangan dengan mengerahkan satgas," jelas Hadi yang juga menjabat sebagai Walikota Solo.
Sementara itu, dalam doa bersama untuk pemenangan Jokowi-JK di Pondok Pesantren Az-Zayadiy itu dihadiri sekitar seribu anak piatu dari berbagai panti asuhan di Solo. Selain itu, acara doa bersama tersebut juga dihadiri ibunda Jokowi, Ibu Notomiharjo bersama adik-adik kandung Jokowi.
Baca juga:
Jokowi: Tak Ada Panggung, Kampanye di Pasar pun Bisa
Curang Demi Menang
Jokowi-JK Gerakkan 1 Juta Saksi Pantau Pilpres 2014