Liputan6.com, Hong Kong - Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri memiliki cara pencoblosan yang berbeda. Terkadang mereka tidak memiliki TPS, sehingga surat suara diantarkan melalui pos ke alamat rumahnya di luar negeri.
Berdasarkan informasi yang diterima oleh timses Jokowi-JK, Eva Sundari, pemilih di Hong Kong dilaporkan mendapatkan surat suara yang hanya berisikan 1 gambar pasangan capres-cawapres, yakni Prabowo-Hatta.
Baca Juga
"Hari ini surat suaranya baru masuk. Ketika dibuka ada surat suara yang gambarnya tak ada muka Jokowi-JK. Hari ini di Hong Kong. Ini dari relawan Hong Kong. Itu dari pos diterima ke alamat pemilih," ujar Eva kepada Liputan6.com, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (2/7/2014).
Advertisement
Â
 "Sekarang kita sedang coba cek di pemilih lain. Bisa gawat ini," ketus Eva.
Selain itu, saksi Jokowi-JK di luar negeri juga kerap dipersulit. Eva mengatakan salah satu hal yang dipersulit adalah surat mandat saksi politik.
"Aku protes PPLN Hong Kong menolak surat mandat yang dibuat timses di sini yang di tandatangan Mas Tjahjo Kumolo. Di sana malah minta yang tanda tangan Anies Baswedan. Padahal Anies itu Jubir dan tak ada otoritas hak mandat," tandas Eva.
Atas potensi kecurangan Pilpres ini, Eva mengaku sudah melaporkan ke Komisioner KPU Ida Budiati. Tapi respons resmi terkait hal itu belum diberikan. (Ein)