Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pers Bagir Manan mengingatkan, kalangan media jangan hanya lantang mengakui diri sebagai insan pers. Tetapi harus lebih memahami etika jurnalistik, terutama dalam kebebasan bersuara.
Bagir mengatakan, dalam dunia pers ada beberapa hal yang harus dipahami insan pers. Seperti UU Pers, kode etik jurnalistik, dan kaidah jurnalistik.
"Bahkan, kita memiliki ukuran lain yakni apakah informasi yang kita akan siarkan memberi manfaat yang baik atau tidak kepada masyarakat. Jadi jangan hanya mengaku pers kalau belum mengetahui etika-etika jurnalistik dan kaidahnya," kata Bagir saat dialog Kemerdekaan Pers Dalam Kaitannya dengan Pemilihan Presiden di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (4/7/2014).
"Kebebasan tidak pernah tidak berbatas," sambung Bagir.
Bagir memberi nasihat dalam kaitan masa kampanye terakhir Pilpres, pers Indonesia harus mampu menjaga profesionalisme. Pers harus ikut menciptakan pelaksanaan Pilpres 2014 berjalan aman dan damai.
"Agar semua proses pemilihan presiden bisa berjalan dengan baik. Dengan hasil ini bangsa Indonesia bisa menatap masa depannya lebih baik," ujarnya.
Bagir mengimbau juga kepada pihak-pihak yang berkompetisi dalam Pilpres 2014 ini, turut menjaga kondisi kondusif. "Jangan hanya pers yang dituntut dan diserahi tanggung jawab untuk menciptakan kondisi yang kondusif."
"Mereka yang sedang bersaing juga memiliki tanggung jawab itu. Bahkan tanggung jawab yang lebih berat," pungkas Bagir.
Baca juga:
Pengawas Pemilu: Penyegelan TV One, Keduanya Sama-sama Salah
Olah TKP Usai, Garis Polisi di Kantor TV One Yogya Dilepas
Jelang Pilpres, Berita Politik di TV Naik 6 Kali Lipat
(Sss)
Advertisement