Sukses

Pemilihan Presiden Baru di Sri Lanka Berjalan Lancar

300 WNI yang tinggal di Sri Lanka ada yang sudah menikah. Sementara WNI lainnya bekerja di perkapalan.

Liputan6.com, Wellington - Pemilihan presiden di luar negeri sudah berjalan sejak 5 Juli 2014, termasuk di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Colombo, Sri Lanka. Warga Negara Indonesia di sana pun antusias dalam memilih presiden yang baru.

Proses pencoblosan pun berjalan lancar. Sebanyak 96 warga negara Indonesia di Sri Lanka menggunakan hak pilihnya di KBRI Colombo.

Salah satu anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) Colombo Lutfi Andaru menjelaskan, kegiatan pilpres di Colombo berjalan lancar.

"Dari 300 WNI di Sri Lanka ada 96 orang yang menggunakan hak pilihnya. Sementara beberapa WNI menggunakan haknya melalui pos. KBRI di Colombo, Sri Lanka juga menerima surat suara pilpres dari negara Maladewa," ujar Lutfi Andaru saat dihubungi Liputan6.com, Senin (7/7/2014).

"Sekitar 300 orang termasuk anak-anak. Total yang nyoblos kemaren ada 96 orang. Ada juga yang via pos sekitar 53. Kita juga fasilitasi untuk WNI di negara Maladewa. Untuk wilayah Maladewa ada 134 orang yang menggunakan suaranya via pos. Yang via pos belum diterima panitia," tambah Lutfi.

Lutfi menjelaskan, penghitungan suara baru dilakukan pada 9 Juli 2014 usai pencoblosan pada tanggal 5 Juli lalu.

"Semua KBRI pencoblosan tanggal 5, terus penghitungan tanggal 9 Juli. Adapun yang wilayah jauh, surat suara via pos atau dijemput dengan drop box," ujar Lutfi.

Menurut Lutfi, dari 300 warga negara Indonesia yang tinggal di Sri Lanka di antaranya ada yang sudah menikah dengan warga Sri Lanka. Sementara WNI lainnya, bekerja di perusahaan swasta dan di perkapalan.

"Ada yang menikah dengan orang Sri Lanka, ada yang kerja diperusahaan swasta, spa terapis, dan anak buah kapal," pungkas Luthfi. (Ein)