Sukses

WNI Mencoblos di Beijing Sambil Buka Puasa dan Tarawih Bersama

Walaupun jumlah pemilih kali ini melebihi jumlah yang hadir sewaktu pemilihan umum legislatif, kegiatan pilpres berlangsung aman.

Liputan6.com, Beijing - Pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 di Beijing, China dimanfaatkan warga negara Indonesia (WNI) sebagai momen untuk berkumpul, berbuka puasa, dan salat tarawih bersama.

Pemungutan suara di 2 Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) Beijing digelar pada Minggu 6 Juli 2014 waktu setempat, mulai pukul 14.00 hingga 21.30. Pemilu berlangsung lancar.

Daftar calon pemilih yang melakukan pencoblosan di KBRI Beijing sampai sehari menjelang penyelenggaraan Pilpres terdiri dari 1.272 orang, yang meliputi 1.145 calon pemilih yang sudah terdaftar sebelum 3 Juni 2014 (DPTLN), ditambah DPKLN dan DPTBLN. Ada 642 WNI yang memberikan hak pilihnya di Beijing.

"Sedangkan untuk calon pemilih di luar Beijing, seluruhnya ditempuh melalui jasa pos. Sebanyak 531 surat suara telah dikirimkan kepada para pemilih tersebut pada 23 Juni 2014.  Diharapkan kertas-kertas suara itu diterima kembali oleh PPLN paling lambat tanggal 12 Juli 2014," demikian keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Senin (7/7/2014).

Walaupun jumlah pemilih kali ini melebihi jumlah yang hadir sewaktu pemilihan umum legislatif, kegiatan pilpres berlangsung dengan aman dan tenteram. Banyak warga tidak langsung pulang setelah memilih, tetapi berkumpul di KBRI untuk bersilaturahmi. Apalagi karena bersamaan dengan pilpres juga diadakan bazar yang menyuguhkan makanan khas Indonesia dan produk-produk lainnya.

Banyak pula warga yang tetap di KBRI sambil menunggu waktu berbuka puasa bersama, karena telah disediakan takjil dan makan malam untuk siapa pun yang ingin menikmati pesta demokrasi ini sampai matahari terbenam. Hasilnya, hingga pukul 23.00 masih dipenuhi oleh warga Indonesia, yang sekalian menggunakan kesempatan berkumpul ini juga untuk melaksanakan ibadah salat tarawih bersama.

"Selain warga Indonesia, hadir pula beberapa warga asing di halaman KBRI untuk menyaksikan kegiatan yang meriah ini, termasuk wartawan-wartawan dari media setempat. Bisa dimengerti kegiatan pilpres seperti ini menjadi menarik bagi warga dan media setempat karena proses demokrasi yang dimiliki oleh warga Indonesia sangat berbeda dengan proses pemilihan pemimpin negara yang dilakukan di Tiongkok."

Rencananya, penghitungan suara akan dilakukan pada 9 Juli 2014, bersamaan dengan jadwal pemungutan suara di Indonesia.

Baca juga:

Garuda Merah dan Kotak-kotak Dilarang Dipakai Saksi Pada 9 Juli

Jumlah WNI Nyoblos Pilpres di Austria Lebih Banyak dari Pileg

WNI di Tokyo Lebih Banyak Coblos Pilpres Lewat Pos

(Sss)