Sukses

Bawaslu Riau Waspadai Politik Uang Berkedok Paket Ramadan

Instruksi untuk mewaspadai politik uang berkedok paket bantuan Ramadan sudah disebarkan Bawaslu Riau hingga jajaran terbawah.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Riau mulai mengawasi ekstra ketat potensi politik uang oleh oknum tertentu dengan berkedok paket Ramadan untuk mengantisipasi kecurangan menjelang hari pencoblosan Pilpres 9 Juli 2014.

"Hal ini dilakukan agar pelaksanaan pilpres mendatang akan berjalan aman dan lancar, dan juga tidak mencederai bulan suci Ramadan," kata Ketua Bawaslu Riau Edy Syarifuddin di Pekanbaru, Riau, Selasa (8/7/2014).

Ia mengatakan, instruksi untuk mewaspadai politik uang berkedok paket bantuan Ramadan sudah disebarkan hingga jajaran terbawah.

Namun, pada hari pemungutan suara besok yang bertepatan dengan bulan puasa, tidak tertutup kemungkinan dimanfaatkan oleh tim pemenangan pasangan capres dan cawapres untuk memenangkan simpati masyarakat dengan cara politik uang lewat bagi-bagi paket Ramadan.

"Memang agak dilema bagi kita untuk menentukan apakah paket yang dibagikan bisa masuk unsur politik uang. Namun, kita sudah berkomitmen untuk memperketat pengawasan," ujar Edy.

Ia mengaku telah menginstruksikan jajarannya untuk tidak segan menindak tim sukses yang kedapatan membagikan paket Ramadan yang dinilai masuk kategori politik uang. "Kalau dalam paket itu terdapat kartu nama, logo maupun stiker capres tertentu, maka hal itu bisa ditindak," tegasnya.

Ia mengatakan, Bawaslu tidak akan tinggal diam apabila menemukan paket Ramadan disertai ajakan  terang-terangan seperti dalam bentuk stiker atau selebaran yang diselipkan dalam paket Ramadan.

"Kami jelas tidak bisa membenarkan karena sudah masuk kategori politik uang dan akan segera menindaknya," tegasnya.

Bawaslu Riau juga akan terus mengawasi dan mewaspadai kemungkinan ada tokoh dari tim pemenangan capres-cawapres yang memanfaatkan ceramah di masjid dan gereja dengan menyelipkan ajakan memilih pasangan tertentu. (Ant/Ans)