Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK, Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mencium adanya praktik politik uang di beberapa daerah. Selain politik uang, dia juga mengendus adanya intimidasi yang dialami tim pemenangan capres dan cawapres nomor urut 2 itu di sejumlah daerah.
"Ada upaya memang yang ‎mewakilkan hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan main seperti itu. Kabar yang saya terima itu terjadi di beberapa daerah, seperti Madiun, Ponorogo, Jember, Kulonprogo dan Bantul," ujar Luhut di posko pemenangan JKW4P, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2014).
Namun Luhut mengaku lega lantaran kecurangan yang terjadi itu dapat segera diantisipasi dan dan dilaporkan para tim relawan maupun tim pemenangan Jokowi-JK di daerah.
"Untungnya dari mereka sigap dan langsung diserahkan ke yang berwajib. Sehingga upaya melakukan penyogokan dan membagi uang bisa dibatasi," ujarnya.
Selain merebaknya politik uang, Luhut juga mencium adanya bentuk intimidasi yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu. Intimidasi tersebut, berupa ancaman yang diterima oleh tim relawan Jokowi-JK yang menjadi saksi di TPS besok.
"Itu terjadi, banyak saksi-saksi kita yang mendapatkan intimidasi berupa ancaman, sebagian dari mereka tentuk ketakutan," ucapnya.
Namun, lanjut Luhut, upaya tersebut dapat ditanggulangi para relawan dan pihak yang peduli agar pemilu berlangsung tanpa adanya tekanan. Dia pun menyebut, salah satu pihak yang berupaya melakukan tersebut adalah para purnawirawan TNI.
"Saya gembira banyak Purn TNI yang di daerah turut mengawasi. Saksi-saksi ada yang diancam, tetapi monitoring kita cukup bagus. Saya yakin peluang melakukan tindakan yang tidak bermartabat bisa dikurangi," ucapnya. (Ali)
Jenderal di Kubu Jokowi-JK Endus Intimidasi dan Politik Uang
Namun Luhut mengaku lega lantaran kecurangan yang terjadi itu dapat segera diantisipasi dan dan dilaporkan oleh para tim relawan.
Advertisement